PERMAINAN TRADISIONAL SUMATERA BARAT
Dewasa
ini kesenian-kesenian tradisional mulai ditinggalkan oleh masyarakat
diantaranya adalah permainan tradisional yang sudah banyak ditinggalkan
terutama oleh generasi muda dengan berbagai alasan antaranya karena
mereka menganggap permainan tersebut telah kuno, tidak menarik, susah
untuk mendapatkannya apalagi didaerah perkotaan dan lain sebagainya.
Sebaliknya mereka lebih tertarik dengan permainan modern dengan alasan lebih menarik, menyenangkan dan mudah didapatkan.
Permainan
ini berasal dari Sumatera Barat. Peralatan yang digunakan dalam
permainan ini adalah batang aur yaitu sejenis bambu kecil yang memiliki
lubang/rongga. Bagian ruasnya dibuang, bagian ini disebut induk badia.
Anak badia terbuat dari batang bambu atau kayu yang dibentuk sehingga
bisa masuk lubang/rongga pada induk badia. Pada bagian pangkal sebagai
tangkai dilapisi dengan aur sepanjang 10 cm. Panjang induk badia lebih
kurang 30 cm dan anak badia panjangnya 40 cm termasuk tangkainya. Putik
buah jambu.
Permainan
ini sangat digemari oleh anak laki-laki usia 6 – 12 tahun dan biasanya
permainan ini dilakukan dua orang atau secara berkelompok yang merupakan
jenis permainan perang-perangan. Sifat permainan rekreatif dan
kompetitif.
Cara
permainan dari badie balantak yaitu masing-masing anak memiliki badia
lengkap dengan pelurunya. Putik jambu yang telah disediakan dimasukkan
ke dalam lubang/rongga yang terdapat pada induk badia dan dipukul-pukul
dengan tangkai anak badia sehingga putik tersebut dapat masuk. Setelah
itu didorong dengan anak badia hingga berada pada bagian ujung induk
badia. Kemudian putik yang kedua dimasukkan lagi dengan cara yang sama
dan didorong dengan anak badia sehingga peluru yang telah berada
dibagian depan ke luar dengan cepat disertai dengan bunyi letusan. Jarak
tembak permainan ini sekitar 4 hingga 8 meter dan ini juga tergantung
pada besar kecilnya bahan/badia yang dipergunakan dan tekanan saat
mendorong peluru dalam badia tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar