PERMAINAN TRADISIONAL RIAU
Permainan lu lu cina buta dimainkan oleh anak-anak di Temhilahan.
Indera Hilir. Lu lu cin buta dapat dimainkan seluruh anggota masyarakat
tanpa membeda-bedakan asal-usul orang tuanya. Permainan ini berupa
permainan hiburan baik terhadap penonton maupun sesama pemain.
Ada dua penafsiran orang Melayu tentang perkataan lu lu Cina buta,
yaitu cina buta dalam arti sebenarnya yaitu seorang Cina yang buta
matanya. Penafsiran lain, orang Cina yang kawin pada perempuan Islam
yang bercerai "talak tiga" yang ingin rujuk kembali dengan suaminya.
Dalam hukum Islam bila suami/isteri yang sudah talak tiga bercerai dan
ingin rujuk kembali maka isteri mestinya melaksanakan kawin sementara
dengan orang lain, setelah cerai dengan suami sementara itu barulah syah
rujuk kembaJi dengan suami yang asal.
Perkawinan sementara ini untuk orang biasa walaupun ia diupah untuk
melaksanakan hal tersebut tetap ditolaknya, maka orang Cina tersebut mau
masuk Islam dan kawin sementara walaupun pekerjaannya ini menjadi buah
mulut orang sekampung, ia tak peduli. Itulah sebabnya maka kisah orang
Cina itu menjadi lelucon masyarakat yang cukup populer, hingga
tersebarlah kata-kata Cina buta tersebut dan akhirnya menjadi sebuah
nyanyian masyarakat terutama anak-anak dan menjadi lagu pengiring
permainan lu lu Cina, dengan syair : Lu lu Cina Buta Lu banyak tai mata Lu berjalan teraba-raba Lala terantuk janda tua. (Dalam hal ini syair janda, selalu ditukar-tukar menjadi nyonya dan kuda.)
Jalannya permainan :
Jumlah pemain adalah 10 sampai 30 orang yang berusia 7 sampai 10
tahun oleh perempuan dan laki-laki (campuran). Pertama-tama seluruh
pemain melakukan undian dengan sut yaitu untuk pemeran Cina Buta oleh
pemain yang kalah undian dan pemenang sebagai orang yang akan ditebak.
Yang menang beramai-ramai membuat lingkaran dengan cara berpegangan
tangan, kemudian yang kalah mukanya ditutup saputangan berdiri di
tengah-tengah para pemain dalam keadaan mala tersimpul.
Permainan dimulai, di mana pihak yang menang jalan keliling sambil
melingkar menyanyi bersama-sama "lu lu cina buia" (seperti syair di
atas). Selesai menyanyi, pemain duduk mencakung dalam posisi menghadap
pusat lingkaran. Kemudian Cina Buta akan meraba-raba para pemain dan
menerka nama pemain tersebut. Bila Cina Buta dapat berhasil menerka nama
pemain yang diraba, maka pemeran Cina buta akan diganti oleh pemain
yang diterka tersebut, dan bila 3 kali berturut-turut Cina Buta tidak
berhasil menerka nama pemain maka permainan dinyatakan selesai dan dapat
diulang kembali dari permainan awal dengan melakukan undian.
Permainan ini masih sering dimainkan anak-anak karena di samping
bermanfaat sebagai hiburan juga menguji keterampilan para pemain.
Curhat Pendek - Itu Susu?
-
Ketika kamu memiliki banyak pengalaman, melihat banyak hal yang terjadi di
dunia maka biasanya semakin sulit kamu untuk terkejut pada sesuatu yang
tida...
0 komentar:
Posting Komentar