Permainan
setembak dimainkan anak-anak di desa Pumi, Kecamatan Tanjung Sakti,
Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Permainan setembak juga dimainkan di
daerah lain, dimana gambaran permainannya seperti orang menanam biji
tumbuhan bermanfaat atau sifat gemar menabung. Permainan setembak
dikenal dengan nama dakon di daerah Jawa. Akan tetapi, permainan setembak ini lebih umum dikenal dengan nama coklak.
Permainan
setembak biasanya dilakukan oleh anak perempuan dengan rentang usia
8-15 tahun. Peralatan permainan dibuat dari kayu dengan panjang sekitar
90 centimeter dan biji-bijian. Pada permukaan atas dibuat dua belas
lubang. Sepuluh lubang berukuran sama, masing-masing lima lubang di
setiap sisi. Sedangkan dua lubang terakhir berukuran lebih besar
daripada lubang yang lain dan berada di masing-masing ujung.
Permainan
setembak dimainkan oleh dua orang. Keduanya melakukan pengundian untuk
menentukan siapa yang akan jalan terlebih dahulu atau bermain pertama.
Tahap pertama, kedua pemain mengisi setiap lubang dengan biji-bijian.
Tahap kedua, pemain pertama (misalkan A) mengambil biji milik lawannya
(misalkan B) pada lubang no.4 berjumlah enam buah. Biji-bijian lubang
no.4 tersebut kemudian ditebarkan pada lubang no.3,2, dan 1 di daerah B.
Dilanjutkan ke lubang no.5,4, dan 3 di daerah A. Langkah terakhir, biji
akan jatuh pada lubang no.3 yang kosong karena sudah diambil pada
langkah pertama. Pada saat seperti inilah pemain pertama berhasil
menembak lubang no.3 di daerah B. Biji-bijian hasil tembakan tersebut
kemudian diambil untuk dimasukkan ke rumah atau lumbung pemain yang
menembak. Karena pemain pertama telah mati langkah dan menembak, maka
dilakukan pergantian pemain.
Pemain
kedua dapat memulai permainan dari lubang mana saja di daerahnya.
Situasi telah berubah, maka pemain kedua harus menentukan langkah
pertama terbaik untuk mendapatkan hasil tembakan terbanyak. Arah
jalannya biji-bijian harus mengikuti arah jarum jam dengan menjatuhkan
satu biji setiap lubang, termasuk saat melewati gunung atau rumah
sendiri. Gunung atau rumah bisa diisi lebih dari satu ketika pemain
berhasil mendapatkan hasil tembakan. Ketika pemain kedua mati langkah,
meskipun tidak berhasil menembak, maka dilakukan pergantian pemain lagi.
Pemain yang berhasil mengumpulkan biji-bijian dengan jumlah terbanyak
di gunung atau rumahnya dinyatakan sebagai pemenang.
0 komentar:
Posting Komentar