Jalur Pacu Riau
Tradisi
jalur pacu adalah tradisi menjelang lebaran yang dilakukan oleh
masyarakat di daerah Riau. Tradisi ini mirip dengan lomba dayung.
Masyarakat akan tumpah ruah untuk menyaksikan tradisi jalur pacu yang
dilakukan di sungai dengan menggunakan perahu tradisonal.
Jalur
Pacu ini merupakan sebuah tradisi yang berasal dari daerah Kabupaten
Kuantan. Pacu memiliki arti lomba adu cepat, sedangkan jalur berarti
perahu besar yang dapat memuat 40-50 orang anak pacu. Jalur dibuat dari
sebatang pohon Bonio atau kulim kuyian dengan panjang 30 meter atau
lebih dengan diameter 2meter.
Dalam
Pacu banyak ritual yang mesti dilalui. Pertama-tama kayu yang diambil
dihutan diawali dengan upacara persembahan dan semah yang dipimpin oleh
pawang,kayu tersebut dianggap memiliki penghuni,upacara ini dilakukan
agar proses penebangan kayu dapat berjalan lancar. Kemudian pohon
ditebang sesuai dengan panjang jalur yang akan dibuat. Setelah itu Pohon
yang ditebang dan diseret tadi di layur (diasapi) selama kurang lebih
12jam, proses pengasapan ini dilakukan pada malam hari diiringi upacara
adat dan tari-tarian yang dihadiri oleh pemuka masyarakat. Tujuan kayu
diasapi agar kayu atau jalur menjadi kering dan tidak berat saat dipacu.
Pacu jalur dilaksanakan untuk memperingati hari besar agama Islam
menyambut Hari Raya Idul Fitri, Maulid nabi dan Tahun Baru Islam 1
Muharam.
Kini
Pacu jalur menjadi pesta masyarakat Kuantan Singingi dan masyarakat
Riau pada umumnya yang telah menjadi kalender Pariwisata Nasional. Pacu
Jalur ini diadakan di Tepian batang Narosa Sungai Kuantan Taluk
Kuantan, event Pacu Jalur tidak hanya diikuti oleh Jalur dariKecamatan
yang ada di Kabupaten Kunatan Singingi saja tapi juga diikuti oleh Jalur
dari Kabupaten lain di Provinsi Riau dan juga diikuti Jalur Provinsi
tetangga dan juga negara lain.
0 komentar:
Posting Komentar