Masjid
Agung Pontianak atau dikenal juga dengan nama Masjid Sultan Syarif
Abdurrahman adalah masjid tertua dan terbesar di Kota Pontianak,
Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Masjid ini merupakan satu dari dua
bangunan yang menjadi pertanda berdirinya Kota Pontianak pada 1771
Masehi, selain Keraton Kadriyah.
Masjid
Kasultanan Pontianak dibangun oleh Sri Sultan Syarif Usman al-
KadriIbnu Sultan Syarif Abdulrachman Ibnu al-Habib Husen al-Kadri pada
hari Selasa bulan Muharamthun 1237 Hijriyah atau 1823 Masehi. Hal ini
diketahui berdasarkan atas tulisan huruf Arab pada selembar papan yang
tergantung di atas mimbar. Sultan Abdulrrachman adalah salah seorang
dari Kesultanan Pontianak yang merupakan kerajaan Islam di Kalimantan
Barat akhi rabad 17 Masjid Kasultanan Pontianak telah dipugar pada tahun
1993 melalui Proyek Pelestarian/Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan
Purbakala Kalimantan Barat
Masjid
Agung Pontianak dapat menampung sekitar 1.500 jamaah salat. Masjid akan
penuh terisi jamaah salat, saat waktu salat Jumat dan tarawih Ramadan.
Pada sisi kiri pintu masuk masjid, terdapat pasar ikan tradisional. Di
belakangnya merupakan permukiman padat penduduk Kampung Beting,
kelurahan Dalam Bugis dan di bagian depan masjid, yang juga menghadap ke
barat, terbentang Sungai Kapuas. Alasan mengapa masjid ini terletak di
tepi Sungai Kapuas yaitu karena pada masa lalu sebagian jamaah diduga
datang dengan menggunakan perahu.
(foto : antara)
Bangunan
masjid dibangun di atas tiang-tiang dari kayu berlian. Pada Serambi
masjid ini terdapat di bagian masjid yang disanggah oleh tiang-tiang.
Ruang utama masjid terdapat enam buah tiang utama (soko guru) berbentuk
bulat dan 14 buah tiang pembantu berbentuk segi empat dan sejumlah tiang
pinggir. Di bagian tengah ruang masjid ada 10 buah pintu dan
jendela-jendela. Di masjid ini juga terdapat mihrab dan mimbar yang
diatasnya tergantung selembar papan bertuliskan Huruf Arab. Atap Masjid
Pontianak ini terbuat dari sirap yang berbentuk tumpang empat yang
semakin keatas semakin kecil. Setiap tingkatnya dibatasi oleh
jendela-jendela ukuran kecil. Dan pada keempat sudut atap ketiga dihiasi
oleh kubah-kubah kecil. Sedangkan atap paling atas masjid ini berbentuk
kubah.
0 komentar:
Posting Komentar