Pakaian Adat Kepulauan Riau
Letak Kepulauan Riau berbatasan dengan
Malaysia, Vietnam, dan Kamboja. Oleh karena itu akulturasi sangat
kentara terlihat dalam khazanah budaya yang berkembang di provinsi ini.
Salah satu hasil akulturasi tersebut adalah pakaian adat Kepulauan Riau,
yakni Kebaya Labuh dan Teluk Belanga.
Kebaya Labuh
Kebaya Labuh merupakan salah satu jenis
baju kurung yang tersebar di masyarakat etnik Melayu. Konon pakaian ini
merupakan jenis tertua yang masih ada hingga sekarang.
Kebaya labuh berbentuk semacam kebaya
pada umumnya, namun bagian bawahnya menjuntai hingga menutupi lutut.
Sebagaimana kebaya pada umumnya, dua sisi bagian depan kebaya labuh
dikaitkan dengan tiga buah kancing, pada jaman dahulu menggunakan
peniti, sehingga bagian bawah kebaya labuh tampak melebar dan terbuka.
Cara pemakaiannya biasanya dipadukan dengan kain batik sebagai bawahan.
Terkadang ditambahkan dengan selendang sebagai tambahan aksesoris.
Kebaya labuh berbahan kain, baik itu
sutera cina, broked, dan lain-lain. Untuk acara-acara formal, biasanya
perempuan Melayu Kepulauan Riau menggunakan bahan sutera Cina yang halus
dan sarung songket sebagai bawahan.
Kebaya labuh juga biasa digunakan
sebagai pakaian mempelai perempuan ketika sedang melangsungkan akad
nikah. Umumnya hanya mengenakan sanggul lipat pandan yang dihiasi dengan
kembang goyang atau bisa juga menggunakan kerudung.
Sebagai jenis pakaian tertua, tentunya
banyak busana yang merupakan variasi dari kebaya labuh, diantaranya:
kebaya labuh nyonya dan kebaya pendek. Kebaya Labuh Nyonya merupakan
pakaian yang biasa dipakai oleh perempuan etnik Cina yang bedara di
kawasan Melayu. Bentuk dan bahannya tidak jauh berbeda dengan kebaya
labuh, hanya saja pada bagian depan kebaya labuh nyonya terkadang
disematkan sapu tangan.
Kebaya pendek yang tersebar hampir di
seluruh bagian barat Indonesia juga merupakan variasi dari kebaya labuh,
bagian bawahnya pendek hanya menutupi bagian pinggul pemakainya.
Awalnya kebaya pendek juga dipakai oleh keturunan Cina, namun pada
perkembangannya kebaya pendek ini meluas dari segi pengguna maupun dari
motifnya. di kawasan melayu, kebaya pendek sering disebut sebagai kebaya
labuh modern.
Teluk Belanga
Teluk Belanga merupakan pakaian adat
tertinggi dalam susunan adat Melayu Kepulauan Riau. Baju ini memiliki
motif polos, biasanya berwarna tidak terlalu mencolok, meskipun
terkadang berwarna kuat seperti merah atau biru tetapi tetap terlihat
teduh. Warna yang dipilih biasanya senada dengan celana yang dipakai.
Di antara baju dan celana panjang yang
sewarna, dikenakan kain sarung yang diikat biasa setinggi lutut.
Terkadang kain sarung difungsikan seperti semacam selendang.
Pada bagian kepala awalnya kaum lelaki
Melayu Kepulauan Riau mengenakan ikat kepala yang terbuat dari kain
persegi empat yang diikat sedemikian rupa, ikat kepala tersebut disebut
tanjak. Tanjak biasanya terbuat dari kain songket.
Penggunaan tanjak pada masa ini hanya
dipakai ketika menghadiri acara-acara resmi seperti kenduri pernikahan
atau acara adat lainnya. Untuk pemakaian sehari-sehari, kaum lelaki
lebih memilih menggunakan songkok atau peci sebagai penutup kepala.
Awalnya Teluk Belanga maupun Kebaya
Labuh merupakan identitas muslim Melayu, tetapi sekarang pemakai kedua
pakaian tersebut tidak terbatas pada masyarakat Melayu muslim saja.
0 komentar:
Posting Komentar