Sabtu, 13 Desember 2014

Masjid al-Muqarramah Kramat- Masjid Kampung Bandan

masjidkramat_1374636989.png
Masjid al-Muqarramah Kramat ini terletak di Jalan Lodan Raya, Kampung Bandan, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Kotamadia Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta. Dalam bahasa Arab, nama masjid ini memiliki arti mulia atau yang dimuliakan. 
Deskripsi Bangunan
Masjid al-Muqarramah Kramat terletak di atas seluas 95 x 50 m. Pada bagian atas pintu gerbang terdapat aksara Arab dan Indonesia yang berbunyi “Penjiarahan Kramat Kampung Bandan, Jakarta, Indonesia”.
Pintu masuk ke ruang utama masjid ada dua buah, pintu utama terletak di sisi selatan dan satu pintu lainnya ada di sisi timur. Atapnya ditopang oleh tiang sebanyak 10 buah. Di bagian selatan, timur, dan barat terdapat serambi yang dipergunakan juga untuk tempat shalat. Di dalam serambi terdapat mimbar, pada bagian cungkup mimbar terdapat hiasan berbentuk lengkungan, pada lengkungan ini terdapat tulisan “Allah, lailahailallah” dan “Muhammad”.
Di dalam ruang utama masjid terdapat tiang, makam, mihrab, dan mimbar. Tiang yang ada di dalam masjid berjumlah delapan buah. Pada sisi utara ruangan utama ini terdapat dua buah makam yaitu makam Sayid Ali Abdul Rachman bin Alwi, meninggal tahun 1122 H dan makam Sayid Abdul Rachman bin Alwi as-Syatiri, meninggal tahun 1326 H. Sedangkan mihrab dan mimbar terletak di sisi barat.
Bangunan lain yaitu makam para sahabat pendiri masjid, terdapat di halaman depan bagian kanan masjid. Makam diberi cungkup yang ditopang oleh 6 buah tiang kayu dan di dalam cungkup ini terdapat empat buah makam dengan batu nisan sebanyak 8 buah. Di sisi depan cungkup makam ini terdapat sebuah bedug.
Sejarah
Masjid yang bernama “al-Muqarramah” ini dibangun pada tahun 1789 oleh Sayid Abdul Rachman bin Alwi as-Syatiri yang meninggal tahun 1809. Kemudian usaha pembangunan masjid ini dilanjutkan oleh putranya bernama Sayid Alwi bin Abdul Rachman bin Alwi as-Syatiri pada tahun 1913 dan selesai tahun 1917. Hingga kini masyarakat dan peziarah lebih mengenal masjid ini sebagai Masjid Keramat Kampung Bandan.
Pada tahun 1972, Pemprov DKI Jakarta memasukkan Masjid Keramat Kampung Bandan menjadi salah satu cagar budaya yang bangunannya harus dilindungi. Sejak saat itu, masjid ini setiap satu dasawarsa dipugar agar tetap terjaga kelestariannya. Masjid Keramat Kampung Bandan pernah mengalami tiga kali pemugaran, yaitu tahun 1979-1980, kemudian 1989-1990, dan yang terakhir 2000-2001. Dana pemugaran itu berasal dari Pemprov DKI Jakarta.
Selain memiliki sejarah yang panjang, Masjid Keramat Kampung Bandan juga memiliki sejumlah keunikan, di antaranya terdapat sebuah pohon kurma yang berbuah manis disaat bulan Ramadhan yang terdapat di halaman masjid serta sumur tua dengan rasa airnya seperti air zam-zam yang diyakini mujarab dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Buah kurma dan air sumur itu digunakan untuk obat. Biasanya orang yang melakukan ziarah akan meminta air sumur kepada pengurus makam sebagai oleh-oleh sepulangnya berziarah.

0 komentar:

Posting Komentar