Masjid
al-Muqarramah Kramat ini terletak di Jalan Lodan Raya, Kampung Bandan,
Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Kotamadia Jakarta Utara, Provinsi
DKI Jakarta. Dalam bahasa Arab, nama masjid ini memiliki arti mulia
atau yang dimuliakan.
Deskripsi Bangunan
Masjid
al-Muqarramah Kramat terletak di atas seluas 95 x 50 m. Pada bagian
atas pintu gerbang terdapat aksara Arab dan Indonesia yang berbunyi
“Penjiarahan Kramat Kampung Bandan, Jakarta, Indonesia”.
Pintu
masuk ke ruang utama masjid ada dua buah, pintu utama terletak di sisi
selatan dan satu pintu lainnya ada di sisi timur. Atapnya ditopang oleh
tiang sebanyak 10 buah. Di bagian selatan, timur, dan barat terdapat
serambi yang dipergunakan juga untuk tempat shalat. Di dalam serambi
terdapat mimbar, pada bagian cungkup mimbar terdapat hiasan berbentuk
lengkungan, pada lengkungan ini terdapat tulisan “Allah, lailahailallah”
dan “Muhammad”.
Di
dalam ruang utama masjid terdapat tiang, makam, mihrab, dan mimbar.
Tiang yang ada di dalam masjid berjumlah delapan buah. Pada sisi utara
ruangan utama ini terdapat dua buah makam yaitu makam Sayid Ali Abdul
Rachman bin Alwi, meninggal tahun 1122 H dan makam Sayid Abdul Rachman
bin Alwi as-Syatiri, meninggal tahun 1326 H. Sedangkan mihrab dan mimbar
terletak di sisi barat.
Bangunan
lain yaitu makam para sahabat pendiri masjid, terdapat di halaman depan
bagian kanan masjid. Makam diberi cungkup yang ditopang oleh 6 buah
tiang kayu dan di dalam cungkup ini terdapat empat buah makam dengan
batu nisan sebanyak 8 buah. Di sisi depan cungkup makam ini terdapat
sebuah bedug.
Sejarah
Masjid
yang bernama “al-Muqarramah” ini dibangun pada tahun 1789 oleh Sayid
Abdul Rachman bin Alwi as-Syatiri yang meninggal tahun 1809. Kemudian
usaha pembangunan masjid ini dilanjutkan oleh putranya bernama Sayid
Alwi bin Abdul Rachman bin Alwi as-Syatiri pada tahun 1913 dan selesai
tahun 1917. Hingga kini masyarakat dan peziarah lebih mengenal masjid
ini sebagai Masjid Keramat Kampung Bandan.
Pada
tahun 1972, Pemprov DKI Jakarta memasukkan Masjid Keramat Kampung
Bandan menjadi salah satu cagar budaya yang bangunannya harus
dilindungi. Sejak saat itu, masjid ini setiap satu dasawarsa dipugar
agar tetap terjaga kelestariannya. Masjid Keramat Kampung Bandan pernah
mengalami tiga kali pemugaran, yaitu tahun 1979-1980, kemudian
1989-1990, dan yang terakhir 2000-2001. Dana pemugaran itu berasal dari
Pemprov DKI Jakarta.
Selain
memiliki sejarah yang panjang, Masjid Keramat Kampung Bandan juga
memiliki sejumlah keunikan, di antaranya terdapat sebuah pohon kurma
yang berbuah manis disaat bulan Ramadhan yang terdapat di halaman masjid
serta sumur tua dengan rasa airnya seperti air zam-zam yang diyakini
mujarab dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Buah kurma dan air sumur
itu digunakan untuk obat. Biasanya orang yang melakukan ziarah akan
meminta air sumur kepada pengurus makam sebagai oleh-oleh sepulangnya
berziarah.
0 komentar:
Posting Komentar