PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT
Permainan
tradisional sangat cocok bagi media pembelajaran pendidikan anak usia
dini. Alasannya, permainan tradisional mengandung banyak unsur manfaat
dan persiapan bagi anak menjalani kehidupan bermasyarakat.
Pada dasarnya galah bandung
hampir sama dengan loncat tinggi dan lompat jauh, tetapi tidak
menggunakan peralatan khusus, cukup dengan keterampilan anggota badan.
Permainan dilakukan di tempat terbuka dan agak luas. Pemain terdiri dari
empat orang, umunya anak perempuan berumur antara 5 sampai 11 tahun.
Keempat anak itu dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 2 orang anak. Untuk memulai permainan dilakukan sut sebagai
penentuan pemenang. Kelompok yang kalah menjadi penjaga dan yang menang
menjadi pemain. Selanjutnya kelompok penjaga duduk berhadapan, kedua
kaki dilonjorkan dan telapaknya bertemu satu dengan yang lain serta
dirapatkan. Setelah posisi jaga terbentuk kelompok pemain mulai
melakukan permainan. Untuk memenangkan permainan masing-masing kelompok
harus dapat melalui babak-babak atau tahapan-tahapan.
Babak
pertama adalah meloncati kaki penjaga mulai dari ketinggian satu
telapak hingga empat telapak kaki. Setiap ketinggian dibentuk dengan
menaikkan kaki yaitu menopangkan tumit salah seorang penjaga di atas
ujung penjaga lain.
Setiap
ketinggian dilakukan dua kali loncatan tanpa menyentuh kaki atau
anggota badan penjaga, bila tidak menyentuh dinyatakan selamat. Bila
kaki penjaga tersentuh dinyatakan lasut, sehingga diganti oleh
kelompok lain. Dengan berakhirnya babak loncatan, kemudian dilanjutkan
dengan babak kedua, penjaga mengubah posisi kaki. Kedua kaki dibuka
lebar-lebar dan telapak kaki saling bersentuhan. Pemain melompati kaki
penjaga sehingga tidak tersentuh sedikit pun. Lompatan ini dilakukan
dalam tiga arah yaitu lompatan lurus serta menyilang dari kanan dan
kiri. Setiap anak melakukan dua kali lompatan.
Babak
ketiga adalah melewati rongga kaki penjaga dengan posisi duduk. Posisi
kaki penjaga seperti pada babak kedua, hanya ditinggikan sehinga di
bawahnya terdapat rongga. Posisi pemain duduk dan kakinya melonjor,
kemudian bergerak melewati rongga tersebut sebanyak dua kali. Gerakan
ini memerlukan ketangkasan/kemahiran dalam menjaga kaki, anggota badan
maupun pakaian agar tidak menyentuh penjaga.
0 komentar:
Posting Komentar