PERMAINAN TRADISIONAL SUMATERA UTARA
Merboni-boni saputangan pada masyarakat Dairi berarti bermain sembunyi-sembunyian saputangan.
Merboni- boni Sapu Tangan dibentuk dari : mer + boni- boni, karena
didalam permainan ini sapu tangan merupakan alat utama, dan permainan
ini berlangsung dalam bentuk cara- cara menyembunyikannya.
Permainan seperti ini juga ada di daerah Karo dengan nama merbuni-buni saputangan dan di daerah Melayu dengan nama bermain selampai.
Dimainkan anak laki-laki bersama-sama anak perempuan berumur antara 6
sampai 10 tahun dengan jumlah mencapai 15 sampai 20 orang. Permainan ini
tidak terikat dengan peristiwa lain, dan biasanya dimainkan pada waktu
siang hari.
Sebelum
permainan dimulai lebih dulu diadakan suit untuk menentukan seorang
pemain yang bertindak sebagai pembawa saputangan secara berkeliling dan
menjatuhkannya pada tempat yang dikehendakinya. Peserta lainnya berdiri
rapat membentuk lingkaran yang agak besar. Pembawa saputangan berjalan
di luar lingkaran sedemikian rupa agak setengah membungkuk sehingga
jatuhnya saputangan itu tidak dapat segera dilihat. Yang perlu segera
tahu jatuhnya saputangan adalah anak yang berada dekat tempat jatuhnya
saputangan. Jika saputangan sudah dijatuhkan tetapi anak yang terdekat
tidak mengetahui, sehingga yang membawa semula sempat memungutnya
kembali maka anak yang tidak tahu tersebut dianggap kalah dan sebaliknya
bila dia tahu dan segera menangkapnya maka anak yang menjatuhkannya
dianggap kalah.
Hukuman
bagi peserta yang kalah, ialah dengan menyuruh anak yang kalah berlari
dan dikejar oleh anak yang menang sambil memukulkan saputangan ke tubuh
anak yang kalah. Hal itu berlangsung terus menerus sampai lingkaran yang
dibentuk peserta dapat terkelilingi. Demikianlah seterusnya yang kalah
memerankan untuk menjatuhkan saputangan di sekitar lingkaran.
0 komentar:
Posting Komentar