Permainan
umban tali dapat ditemui di beberapa kabupaten di provinsi Jambi.
Seperti di Kabupaten Kerinci, Sarko, dan Bungo Tebo. Permainan ini
biasanya dilakukan oleh anak laki-laki pada rentang usia 10 - 17 tahun.
Arena bermainnya berupa lapangan yang agak luas. Sekurang-kurangnya
pemain terdiri dari dua orang.
Alat
permainan umban tali terbuat dari kulit kayu atau benang. Bahan
tersebut kemudian dijalin sedemikian rupa sehingga bagian tengah
berbentuk daun. Pada bagian ujung terdapat bulu-bulu yang tidak dianyam.
Pada salah satu ujung lainnya berbentuk seperti cincin yang berfungsi
sebagai alat pemegang dengan jalan memasukkan telunjuk ke dalam lobang
tersebut.
Teknis
bermainnya adalah dengan jalan memegang pangkal tali dan memasukkan
jari telunjuk ke dalam lubang cincin. Lubang cincin ini disebut dengan kelaci. Selanjutnya memegang ujung tali lainnya yang disebut ciltak. Dengan demikian kondisi umban tali berlipat dua. Pada bagian daun diletakkan batu kecil yang berfungsi sebagai peluru.
Umban
tali diletakkan ke belakang kemudian diayunkan ke depan dengan
sekuat-kuatnnya sambil melepaskan ciltak. Hal ini akan menyebabkan batu
terlempar ke luar mengarah kepada sasaran yang diinginkan atau dituju.
Penentuan pemenang dilihat dari siapa yang lebih banyak mengenai sasaran
yang telah disepakati. Disamping sebagai permainan, umban tali juga
dipergunakan sebagai alat untuk berburu dan menghalau burung yang akan
memakan padi di sawah pada saat musim panen. Permainan umban tali juga
dikenal dengan nama ketapel.
0 komentar:
Posting Komentar