Situs
ratu boko merupakan situs pemukiman yang berada di Yogyakarta. Letaknya
sekitar 2 km dari candi Prambanan dan berada di daerah perbukitan
bernama siwa platu. Kompleks Kraton Ratu Boko terletak diatas perbukitan
dengan ketinggian 195,97 m dpl, sebelah selatan Prambanan. Secara
administratif situs ini terletak di dua dusun, yaitu Dusun Sambirejo dan
Dusun Dawung, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman,
Propinsi D.I. Yogyakarta. Situs artu Boko merupakan bukti hasil karya
manusia pada abad 8 – 9 Masehi. Dalam Prasasti Ratu Boko yang berangka
tahun 792 M dituliskan, bahwa Rakai Panangkaran membuat bangunan
abhayagirivihara. Hal tersebut dapat diidentifikasikan bahwa pada
awalnya lingkungan Ratu Boko adalah sebuah vihara atau asrama pendeta.
Namun sekitar 76 tahun kemudian pada tahun 856 M terjadi pergeseran
fungsi yang signifikan sebagai tempat tinggal seorang pemimpin yang
bernama
Situs
Ratu Boko adalah satu-satunya situs pemukiman masa klasik terbesar yang
ditemukan di Jawa, khususnya Jawa bagian tengah. Keistimewaan ini
menjadikan Ratu Boko sebagai situs yang spesifik, banyak menyimpan
misteri serta berbagai fenomena menarik untuk ditelusuri dan diungkap.
Latar belakang sejarah Kraton Ratu Boko belum dapat diketahui secara
pasti. Temuan yang ada berupa pagar, teras, unsur-unsur keagamaan
seperti arca, lingga-yoni, miniatur candi, relik dan unsur-unsur
pemukiman seperti gerabah, struktur bangunan serta kolam. Situs ini juga
mempunyai 2 unsur keagaman yaitu hinduisme dan budhisme. Situs Ratu
Boko pertama kali ditemukan oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama
Van Boekholz pada tahun 1790.
1. Gapura (Pintu Gerbang)
Bangunan
ini terdapat di bagian depan komplek situs Ratu Boko. Berdasarkan
sisa-sisa bangunannya, gapura di Ratu Boko dibuat oleh batu yang bernama
Paduraksa dengan hiasan di puncaknya yang bernama Ratna.
2. Pagar
Pagar
pada komplek Situs Ratu Boko merupakan susunan batu yang bagian atasnya
terdapat hiasan dalam pola tertentu. Bagian ini merupakan dinding
pembatas antara ruang satu dengan yang lainnya. Dan sebagai penghubung
antar ruang yang dilengkapi akses dengan gapura atau gerbang.
3. Talut
Talut
dalam komplek situs Ratu Boko terdiri dari susunan batu yang terdapat
di tebing-tebing sebagai perekayasaan bahan untuk penahan tanah agar
stabil. Di situs Keraton Ratu Boko keberadaan Talut sangat penting
karena lokasinya berada di perbukitan dengan permukaan tanah tidak rata.
4. Sisa-sisa lantai suatu bangunan
Pada
bagian ini struktur bangunan di atasnya diindikasikan dengan material
kayu. Sisa - sisa lantai tersebut dibagi menjadi dua yaitu
a. Paseban
Paseban
adalah sebuah bangunan yang dulunya diperkirakan sebagai tempat untuk
bangasl atau tempat untuk menunggu sebelum menghadap raja. Paseban terdiri dari dua buah batur, talut dan pagar paseban.
b. Pendopo
Pendopo
adalah sebuah bangunan yang terdapat di sebelah tenggara paseban yang
berfungsi sebagai ruang public, yaitu tempat menghadap atau tempat
bertemunya rakyat dengan penguasa atau raja. Pendopo terdiri dari batur dan pringgitan yang dikelilingi pagar batu dan dikelilingi 3 gapura sebagai pintu masuk
5. Bangunan Candi
Bangunan Candi di Situs Keraton Ratu Boko terdiri dari :
a. Miniatur Candi
Miniatur candi ini dikelilingi oleh teras teras segi empat dan lokasinya dekat dengan pendopo.
b. Candi Pembakaran
Terletak
di sebelah timur laut gapura utama. Berdasarkan penemuan abu yang
terdapat di sumuran candi, masyarakat beranggapan bahwa bangunan ini
pada masa lampau menjadi tempat pembakaran atau abu pembakaran raja.
Namun setelah diadakannya penelitian, ternyata abu tersebut merupakan
sisa-sisa pembakaran kayu dan tidak ada indikasi sebagai sisa pembakaran
tulang belulang.
Karakteristik
bangunannya berupa batur dengan 2 teras dan struktur tatanan batu
andesit. Pada bagian tengah terdapat lubang semacam sumuran berukuran 4 x
4 m yang bagian dindingnya terbuat dari susunan batu andesit
6. Kolam Keraton Ratu Boko
Kolam
– kolam ini terdapat di sebelah timur komplek situs ratu boko.
Kolam-kolam tersebut diperkirakan sebagai tempat mandi raja dan
keluarganya. Kolam mini terdiri dari 3 kelompok, yaitu :
a. Kolam Bagian Utara
Bagian kolam yaitu Pada bagian ini terdapat 3 buah kolam berbentuk segi empat.
b. Kolam Bagian Selatan
Pada bagian selatan ini terdapat 8 buah kolam yang berbentuk bundar.
c. Kolam Bagian Timur
Pada bagian Timur ini hanya terdapat 1 buah kolam besar yang berbentuk persegi panjang. Dalam kompleks ini terdapat dua
7. Gua Wadon dan Gua Lanang
Kedua
gua ini terpahat di dalam dinding batu cadas dengan arah menghadap ke
selatan. Gua Wadon letaknya berada di bagian depan, karakteristik
bangunan yaitu diatas pintu gua terdapat semacam relief yang
menggambarkan Yoni. Yoni dalam agama Hindu yaitu sebagai simbol
perwujudan Dewi Durga yang merupakan istri Dewa Siwa atau sebuah
penggambaran wanita. Gua Wadon dan Lanang mempunyai tinggi 1,5 m. Jalan
menuju kedua gua ini menggunakan trap dari batu cadas.
Sampai
sekarang, penyebutan kawasan Ratu Boko sebagai kompleks keraton masih
diperdebatkan karena belum ditemukannya bukti yang kongkrit. Penyebutan
bangunan-bangunan seperti paseban, keputren dan pendopo oleh masyarakat,
mengacu pada nama bangunan yang umumnya terdapat di keraton.
Berdasarkan identifikasinya, gua wadon dan gua lanang digunakan sebagai tempat untuk melakukan semadi atau kontemplasi
8. Keputeren
Keputren terdapat di sebelah timur kolam pemandian. Keputren merupakan tempat para puteri raja atau bangsawan keraton.
Melalui
Situs Ratu Boko ini dapat dipastikan bahwa pada masa lampau manusia
sudah mempunyai teknologi rekayasa lahan, teknologi tradisional,
manajemen irigasi dan perencanaan tata guna serta pemanfaatan ruangnya.
0 komentar:
Posting Komentar