Benteng Portugis Jepara
Benteng Portugis Jepara
dibangun Portugis pada tahun 1632, pada masa Sultan Agung memerintah
Kerajaan Mataram. Benteng ini merupakan hasil perjanjian antara Mataram
dengan Portugis. Fungsi benteng ini sebagai pusat pertahanan dan
menjaga lintas pelayaran dari ancaman VOC karena pada saat itu Mataram
berseteru dengan VOC.
Benteng
Portugis Jepara secara administratif terletak di di Desa Banyumanis,
Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara. Pada awalnya benteng ini berada di
wilayah Kecamatan Keling, tetapi setelah adanya pemekaran wilayah pada
tahun 2008/2009 maka keberadaan Benteng Portugis ini sekarang masuk dalam wilayah Kecamatan Donorojo.
Secara geografis Benteng Portugis Jepara
berada pada koordinat UTM E 463236,41 dan S 9277713,49 pada Peta Rupa
Bumi Digital Indonesia Lembar Kelet 1409-622 dengan skala 1 : 25.000
(Gambar 1).
Batas-batas wilayah yang mengelilingi Benteng Portugis Jepara adalah sebagai berikut :
- Jalan raya jurusan Jepara – Keling dan pemukiman penduduk di sebelah selatan,
- Laut Jawa di sebelah barat,
- Laut Jawa di sebelah timur,
- Laut Jawa dan Pulau Mandalika di sebelah utara.
Benteng Portugis
dibangun diatas sebuah bukit yang menjorok ke arah laut (tanjung) yang
diapit oleh dua teluk disebelah barat dan timur. Tebing bukit sisi
barat, dan utara merupakan tebing yang terjal dengan beberapa singkapan
batuan padas. Sedangkan sisi timur agak landai dan jalan masuk ke
benteng melalui tebing bukit sisi selatan yang secara morfologinya tidak
terlalu terjal. Secara geologi bukit tersebut merupakan bukit padas
dengan lapisan tanah permukaan yang tipis berkisar 20 hingga 30 cm yang
merupakan hasil pelapukan batuan padas tersebut.
Benteng Portugis
dibangun pada bagian puncak bukit sisi utara. Benteng ini sekarang
hanya tinggal pagarnya yang terbuat dari batu padas yang disemen (semen
ini masih perlu diteliti campurannya, apakah semen sekarang atau semen
dahulu). Benteng tersebut memiliki 3 buah pintu yang terdiri dari satu
pintu utama di sisi selatan benteng, satu pintu di sisi barat dan satu
pintu di sisi utara. Pada benteng sisi utara terdapat 3 buah lubang
berbentuk huruf u yang dimungkinkan merupakan tempat meletakkan meriam
dengan arah hadap ke laut. Di tengah-tengah benteng terdapat struktur
berbentuk persegi empat yang terbuat dari tumpukan fragmen batu padas.
Diatas struktur ini pada waktu kini telah dibangun jalan setapak dari
paving blok. Di dalam benteng pojok barat laut telah dibangun sebuah
gardu pandang yang berbentuk segi delapan. Di belakang lobang berbentuk U
pada dinding benteng sekarang dibangun diorama meriam kecil menghadap
ke arah laut.
Di
sekeliling benteng telah dibangun jalan setapak dari pavingblok yang
saling berhubungan dan kesemuanya mengarah ke pantai di utara dan timur
bukit sebagai jalan turun atau naik pengunjung baik dari arah pantai
menuju ke benteng maupun sebaliknya. Pada halaman dalam benteng pernah
dibangun beberapa permainan anak-anak tetapi oleh manajer yang sekarang
permainan ini telah dilepas dan dipindah di areal dekat loket karcis
tanda masuk. Bangunan baru yang ada adalah sebuah gardu pandang yang
dibangun halaman dalam benteng pojok barat laut.
Di bawah bukit sisi barat dan ditepi pantai terdapat bangunan yang mirip dengan Benteng Portugis
yang berada di puncak bukit. Bangunan ini dibangun menempel pada tebing
bukit yang mirip dengan sebuah goa. Goa disini bukan berarti sebuah goa
horizontal maupun goa vertikal yang dalam tetapi terbentuk dari adanya
patahan pada lapisan batuan padas sehingga membentuk sebuah rongga.
Karena membentuk sebuah rongga maka beberapa warga menyebutnya sebagai
goa.
Bangunan
ini memiliki tiga buah tembok dengan tebing bukit sebagai tembok
keempatnya. Bangunan ini tidak diketahui apakah memiliki atap yang
permanent atau tidak. Bangunan ini menghadap ke barat (pantai sebelah
barat) dengan pintu utama berada di sisi barat dan terletak di ujung
utara tembok bangunan. Tinggi tembok bangunan sisi utara pada ujung
barat adalah ± 160 Cm dan ujung timur yang menempel pada bukit memiliki
ketinggian ± 200 Cm. Tembok sisi barat memiliki tinggi ± 200 Cm,
sedangkan tembok sisi selatan ketinggiannya sama dengan tembok sisi
utara. Pada tembok sisi utara dan sisi selatan terdapat beberapa lobang
dengan diameter ± 25 Cm dengan interval jarak antar lobang ± 60 Cm dan
jarak tinggi dari tanah adalah ± 160 Cm.
0 komentar:
Posting Komentar