Seni Rampak Bedug
Seni Rampak Bedug
adalah kesenian khas Pandeglang yang menjadi kebanggaan masyarakat
Kabupaten Pandeglang, bahkan Provinsi Banten. Dalam berbagai kegiatan
seremonial kenegaraan atau pun swasta, baik lokal, nasional, bahkan
internasional, Seni Rampak Bedug kerap ditampilkan sebagai sajian
kesenian daerah Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten. Seni
Tradisional Rampak Bedug berasal dari tradisi masyarakat Pandeglang dan
sekitarnya, yaitu tradisi Ngadu Bedung. Kegiatan ini biasanya dilakukan
masyarakat dalam meramaikan malam menyambut Hari Raya Idul Fitri dan
Idul Adha.
Tradisi
ini dilakukan oleh dua atau lebih kampung yang bersebelahan atau
dilakukan ketika mendengar suara tabuhan bedug lawan. Ngadu bedug
diawali dengan adanya perjanjian masin-masing perwakilan warga. Kegiatan
dimulai ketika salah satu kapung melakukan tabuhan menantang, yang
kemudian disahut oleh tabuhan lain dari pihak lawan. Demikianlah terus
menerus, saling bersahutan tabuhan sesuai kreasi masing-masing.
Selanjutnya mereka bergerak mendekat ke arahh sumber suara lawan, yang
akhirnya bertemu di arena lapang atau perempatan perbatasan kampung.
Ketika berpapasan, biasanya terjadi saling mengejek tabuhan atau
peralatan bedug lawan yang mengakibatkan terjadinya kontak fisik,
sehingga sering berakhir dengan perkelahian.
Lama
kelamaan, Ngadu Bedug bukan saja beradu kreasi menabuh Bedug, tetapi
kemudian berubah menjadi ajang perkelahian Ngadu Bedog (beradu Golok)
yang kerap memakan korban.
0 komentar:
Posting Komentar