Situs
Benteng di Pulau Cingkuk dikenal oleh penduduk sebagai Situs Benteng
Portugis. Pantai barat Sumatera telah lama dikenal oleh orang asing baik
dari Persia, India, Arab maupun Eropa. Dikenalnya kawasan ini
disebabkan karena sumber daya alam yang terkandung di hutan-hutan
Sumatera, yaitu kapur barus, kemenyan dan damar, serta hasil tambangnya
seperti emas dan belakangan batu bara. Bangsa Eropa yang datang ke
pantai barat Sumatera, selain Inggris juga bangsa Belanda. Bangsa
Inggris diketahui telah lama menduduki Bengkulu dengan adanya bentengnya
Marlborough dan Victoria.
Beberapa
tempat di Sumatera Barat yang pernah “menerima” kedatangan orang-orang
asing antara lain Tiku dan Pariaman. Sebuah pulau yang termasuk wilayah
Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu Pulau Cingkuk terdapat tinggalan budaya
masa lampau yang mengindikasikan kehadiran bangsa Eropa, khususnya
Belanda. Pulau ini letaknya sekitar 500 meter dari pantai Painan. Pulau
yang luasnya sekitar 2 hektar ini secara administratif teletak di Dusun
Cerocok, Desa Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir
Selatan.
Secara
umum Pulau Cingkuk permukaan tanahnya landai dengan daerah tertinggi
sekitar 25 meter d.p.l. Daerah yang tinggi terletak di sebelah selatan
dan barat berupa bukit karang dengan ketinggian 25 meter d.p.l. Makin ke
arah utara permukaan tanahnya makin melandai hingga seluruhnya
merupakan dataran. Di dataran inilah banyak ditemukan sisa-sisa komponen
untuk membangun benteng.
Pulau
Cingkuk merupakan sebuah pulau berhadapan dengan kota Painan dan
berhadapan dengan muara sungai Salido. Bentuknya memanjang membujur arah
timurlaut-baratlaut. Di bagian timurlaut permukaan tanahnya melebar dan
agak bulat. Di bagian timur laut permukaan tanahnya melebar dan agak
bulat. Di bagian inilah banyak terdapat runtuhan bangunan benteng,
talud, sisa tangga makam, sumur, prasasti, dan sisa dermaga. Sisa
dermaga terletak di sebelah timur pulau.
0 komentar:
Posting Komentar