Bangunan gereja dibangun pada sekitar tahun 1880 yang peresmian pembangunannya dilakukan pada tahun 1881. Bangunan gereja yang dibuat dari bata ini merupakan bangunan baru untuk menggantikan bangunan gereja lama yang runtuh akibat gempa bumi tahun 1855.
Dibangun dengan cara gotong-royong oleh masyarakat Cina dan pemerintah kolonial Hindia-Belanda. Sumbangan terbesar diberikan oleh Lie Saay, seorang saudagar kaya di Padang yang kelak diangkat sebagai Moyor Tionghoa pada tahun 1883.
Bangunan
gereja yang ada sekarang ini juga merupakan pengganti dari bangunan
gereja yang selesai pembangunannya tahun 1881, dan peresmian
pemakaiannya berlangsung pada tahun 1936. Pada saat ini di sekeliling
bangunan terdapat bangunan tambahan. Bangunan gereja berdenah empat
persegi panjang dengan penampil terletak di sebelah selatan. Penampil
tersebut merupakan bangunan menara yang beratap piramid runcing. Di
bagian puncaknya terdapat arah mata angin yang berbentuk ayam jantan.
0 komentar:
Posting Komentar