Desa Adat Manola
Desa Adat Manola berada di Desa Tena Teke, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya. Dalam bahasa lokal, “Manola” berarti “sekelompok yang berpindah-pindah”. Legenda Manola
menyebut bahwa leluhur mereka berkali-kali berpindah tempat untuk
mencari tempat tinggal. Perpindahan ini disebabkan oleh kebutuhan untuk
dekat dengan sumber daya alam penunjang kehidupan, serta mencari tempat
strategis dalam rangka pertahanan perang antar suku. Hingga pada
akhirnya diputuskan mereka tinggal di lokasi, dimana saat ini masyarakat
Manola mempertahankan kekayaan budayanya. Manola terletak di lereng bukit, dibalik rerimbunan
pohon. Lokasi yang sangat penting bagi pemenuhan sumber daya alam
penunjang kehidupan dan strategis bagi pertahanan perang antara suku.
Terdapat 42 buah rumah adat di Manola, diantaranya, 2
rumah adat disakralkan oleh masyarakat. Sebagai pusat setiap ritual dan
aktivitas di desa adat. Sejarah lisan yang dituturkan turun-temurun
menyebut bahwa Manola merupakan 1 (satu) dari 7 (tujuh) desa adat utama
di Sumba Barat Daya. Desa adat yang menjadi muasal dan sumber dinamika
masyarakat di Sumba Barat Daya.
Di sektor budaya dan wisata daerah, Manola merupakan
salah satu “Situs Budaya” yang dianggap sebagai potensi. Wisatawan dan
misi-misi agama mancanegara silih berganti tercantum dalam buku tamu Manola.
Meski menjadi destinasi wisata budaya, masyarakat Manola mengalami
pembatasan pelestarian identitas. Regulasi konservasi mengikis kearifan
lokal bagi pengelolaan sumber daya alam di wilayah hutan adat. Sementara
gerakan purifikasi mengancam keberlangsungan ritual-ritual adat Marapu
warisan nenek moyang.
Curhat Pendek - Itu Susu?
-
Ketika kamu memiliki banyak pengalaman, melihat banyak hal yang terjadi di
dunia maka biasanya semakin sulit kamu untuk terkejut pada sesuatu yang
tida...
0 komentar:
Posting Komentar