Senin, 08 Desember 2014

Desa Adat Manola

manola 5_1415679961.jpg
Desa Adat Manola
Desa Adat Manola berada di Desa Tena Teke, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya. Dalam bahasa lokal, “Manola” berarti “sekelompok yang berpindah-pindah”. Legenda Manola menyebut bahwa leluhur mereka berkali-kali berpindah tempat untuk mencari tempat tinggal. Perpindahan ini disebabkan oleh kebutuhan untuk dekat dengan sumber daya alam penunjang kehidupan, serta mencari tempat strategis dalam rangka pertahanan perang antar suku. Hingga pada akhirnya diputuskan mereka tinggal di lokasi, dimana saat ini masyarakat Manola mempertahankan kekayaan budayanya.
Manola terletak di lereng bukit, dibalik rerimbunan pohon. Lokasi yang sangat penting bagi pemenuhan sumber daya alam penunjang kehidupan dan strategis bagi pertahanan perang antara suku. Terdapat 42  buah rumah adat di Manola, diantaranya, 2 rumah adat disakralkan oleh masyarakat. Sebagai pusat setiap ritual dan aktivitas di desa adat. Sejarah lisan yang dituturkan turun-temurun menyebut bahwa Manola merupakan 1 (satu) dari 7 (tujuh) desa adat utama di Sumba Barat Daya. Desa adat yang menjadi muasal dan sumber dinamika masyarakat di Sumba Barat Daya.
Di sektor budaya dan wisata daerah, Manola merupakan salah satu “Situs Budaya” yang dianggap sebagai potensi. Wisatawan dan misi-misi agama mancanegara silih berganti tercantum dalam buku tamu Manola. Meski menjadi destinasi wisata budaya, masyarakat Manola mengalami pembatasan pelestarian identitas. Regulasi konservasi mengikis kearifan lokal bagi pengelolaan sumber daya alam di wilayah hutan adat. Sementara gerakan purifikasi mengancam keberlangsungan ritual-ritual adat Marapu warisan nenek moyang.

0 komentar:

Posting Komentar