Sabtu, 13 Desember 2014

Masjid Attaibin - Jakarta Pusat

118855_masjid-at-taibin--senen--jakarta-pusat_663_382_1374216350.jpg
 
Secara administratif Masjid Attaibin ini terletak di Jalan Senen Raya 4, Kelurahan Senen. Kecamatan Senen, Kotamadya Jakarta Pusat, Propinsi DKI Jakarta. Sebelah utara berbatasan dengan jalan Kalilio, sebelah selatan dan barat dengan kompleks apartmet dan sebelah timur dengan perkantoran.

Secara harfiah, At Taibin berarti 'Tempat Orang Bertaubat.' Masjid yang memiliki arsitektur perpaduan gaya Eropa dan Indonesia ini awalnya didirikan oleh para pedagang muslim Pasar Senen sekitar tahun 1815 dan diberi nama Masjid Kampung Besar. Ditinjau daari aspek sejarah masjid yang kini tampak megah dan tertata rapi ini memiliki spirit perjuangan yang menonjol yakni ketika terjadi revolusi kemerdekaan. Para pedagang Pasar Senen yang benci terhadap penjajah Belanda memberi dukungan logistik kepada para pejuang. Tindakan para pejuang kala itu menunjukan keyakinan dan adanya semangat yang tinggi dalam membantu menegakkan kebenaran, sekaligus memupuk kesadaran adanya perbedaan antara penjajah dan kaum terjajah (pribumi).

Masjid yang dkunya bernama Masjid Kampung Besar ini secara tidak resmi berfungasi juga sebagai tempat menyusun strategi dalam menghadapi kekuatan Belanda, khususnya dalam pertempuran Senen, Tanah Tinggi dan Kramat serta memata-matai gerak geriknya Batalyon X.
Pada tahun 1996 dilakukan pemugaran atap masjid yaitu penggantian dengan genteng, kemudian tahun 1997 dilakukan pula penggantian lantai dengan marmer yang dilaksanakan olej Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta. Sekarang masjid ini dikelola oleh Yayasan Masjid Attaibin yang diketuai oleh Haji Yahya Muhammad.

Masjid ini terletak di atas tanah seluas ± 71 m, bangnan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 25 x 20 m, lantai marmer dinding tembpk, atap genteng dengan kerangka tumpang dua menghadap ke utara. Dinding bengunan bagian luar sebelah barat, terbuat tembok berwarna ,merah dan tidak diplester. Di bagian depan yaitu sisi utara dipagar dengan besi setinggi ± 100 cm, dilengkapi dengan pintu gerbang. Halaman di sisi utara ini dilapisi dengan conblock. Di bagian depan yaitu sisi utara terdapat serambi berbentuk memanjang dari barat ke timur berukuran 18,5 x 2,80 m dan menyatu dengan bangunan induk. Untuk masuk ke serambi terdapat dua buah anak tangga yang memanjang sepanjang serambi, kemudian terdapat dua buah pintu, satu terletak di ujung barat dan satu lagi di ujung timur. Pintu ini berbentuk tembok yang dilubangi, diberi pengaman dengan dua buah saun pintu terbuat dari besi, bagian atas pintu berbentuk melengkung. Di tengah-tengah antara dua pintu ini terdapat dua buah jendela, bagian atasnya berbentuk melengkung sama seperti pintu

Di sisi barat serambi terdapat sebuah ruangan kecil berukuran ± 2,80 x 2 m mempunyai sebuah pintu menghadap ke timur dan sebuah jendela menghadap ke utara. Ruangan ini berfungsi sebagai kantor Yayasan masjid Attaibin.


 
Masjid Attaibin diantara gedung-gedung perkantoran (foto oleh vivanews)

Untuk masuk ke ruangan utama masjid terdapat empat buah pintu masuk yang berada di dinding dalam serambi. Pintu tersebut terbuat dari kayu jati, masing-masing mempunyai dua daunpintu. Daun pintu ini terbagi atas dua bagian, bagian bawah berbentuk papan polos dan bagian atas berbentuk jeruji kayu. Di bagian atas pintu terdapat hiasan terbuat dari teralis kayu yang disusun membentuk setengah lingkaran.

Ruangan utama berbentuk persegi panjang berukuran 18,5 x 12,5 m, lantai marmer, dinding tembok. Pada dinding selatan terdapat pula pintu masuk seperti di sisi utara, berjumlah dua buah. Pada dinding utara dan selatan bagian atas pada ketinggian ± 5 m terdapat masing-masing lima buah jendela kaca atau lubang angin berbentuk persegi panjang dengan hiasan belah ketupat, sedangkan pada sisi barat dan timur terdapat jendela yang sama masing-masing dua buah. Di dalam ruang utama terdapat tiang, mihrab dan serambi, tiang berjumlah empat buah terbuat dari kayu tanpa sambungan, berbentuk bulat, tinggi ± 13 m. Tiang ini terletak berjejer memanjang dihiasi dengan hiasan tumpal, bunga dan kaligrafi yang ditempel berbentuk melingkar dan memanjang dengan tulisan berwarna keemasan.

Di sisi barat terdapat mihrab yang menjorok ke luar berukuran 22,8 m, tinggi, 2,80 m, dinding tembok dilapisi marmer berwarna abu-abu muda. Pada pinggiran luar sisi kiri, kanan, dan atas ruangan mihrab, terdapat tempelan hiasan dari kayu berbentuk ukiran dengan motif sulur-suluran berwarna coklat dan keemasan. Pada dinding luar bagian atas mihrab ini terdapat pula hiasan di atas panel berbentuk tulisan kaligrafi dari ayat-ayat al-Qur’an. Pada dinding belakang mihrab terdapat empat buah ventilasi udara serta masing-masing dua buah di sisi kiri dan kanan. Ventilasi udara ini terbuat dari batu kerawang.

Di dalam mihrab terdapat mimbar, berbentuk kursi terbuat dari kayu jati berukuran 2 x 1,24 m, tinggi 3,20 m, mempunyai tiga buah anak tangga terbuat dari marmer. Pada bagian atas mimbar terdapat hiasan berbentuk ukiran bermotif sulur-suluran dan tumpal.

Pada sisi sebelah timur bagian dalam bangunan, terdapat sebuah pintu menuju ke belakang dengan tempat wudhu. Tempat wudhu terdiri atas beberapa buah kran yang menempel di dinding bagian belakang. Di bagian belakan ini terdapat sebuah bangunan berlantai dua yang berfungsi sebagai tempat belajar dan mengaji.

0 komentar:

Posting Komentar