Sabtu, 13 Desember 2014

Kelenteng Jin De Yuan (Vihara Dharma Bhakti)

20140130_111936_1391056494.jpg
Letak dan lingkungan
Bangunan kelenteng Jin De Yuan, dikenal pula dengan Vihara Dharma Bhakti. Kelenteng Jin De Yuan terletak di Jalan Kemenangan III Nomor 13 Jakarta. Secara administratif kelenteng berada di wilayah Kelurahan Glodok, Kecamatan Tamansari, Kotamadia Jakarta, Provinsi DKI Jakarta.
Secara keseluruhan bangunan Kelenteng Jin De Yuan termasuk dalam satu kompleks dengan bangunan kelenteng lainnya antara lain yaitu Kelenteng Hui Ze Miao (1964) yang merupakan tempat pemujaan roh nenek moyang suku Hakka, Di Cang Wang Miao (±1830) yang dipersembahkan untuk raja “Neraka” dan Xuan Tan Gong atau Vihara Dharma Sakti (1938) yang memuja dewa tertentu agar memperoleh kesehatan.
Deskripsi bangunan
Di sebelah selatan terdapat sebuah gapura besar menyerupai pintu gerbang dengan bagian atap yang tertutup, bentuk ini disebut dengan tipe pai lou (jenis paduraksa). Di tengah bangunan terdapat sebuah wadah yang terbuat dari kuningan, wadah ini berfungsi untuk tempat menancapkan hio setelah melaksanakan sembahyang kepada Thian (Tuhan). Di halaman terdapat sepasang patung singa (bougushi) yang berfungsi sebagai penjaga.
Kelenteng Jin De Yuan memiliki bangunan utama sebagai tempat kedudukan dewa utama, dan bangunan samping (sayap) kanan, kiri, dan belakang untuk dewa-dewa kedua. Bangunan utama ini memiliki serambi dan ruang utama. Dalam ruang utama terdapat ruangan depan, impluvium, dan ruang samping, serta ruang suci utama. Di ruang suci utama yaitu yang terletak di bagian belakang atau di sebelah utara terbagi menjadi tiga ruang, yang masing-masing ditempati patung dewa.
Di atas ambang pintu kelenteng terpampang sebuah papan horizontal berisi tulisan cina yang menyebutkan nama kelenteng dan tanggal Minguo 25 (1936). Minguo adalah perhitungan tahun Cina yang dimulai dari 1911. Di ruang utama bagian depan, tepat di depan pintu masuk, terdapat meja altar dan diletakkan sebuah patung Wei Tuo yang dianggap sebagai dewa penjaga kelenteng dengan sikap membelakangi, karena ia menghadap ke dalam.
Di atas ambang pintu bagian dalam, terdapat sebuah kotak berisi tiga patung sebagai penggambaran dari San Yuan yaitu “Kaisar Tiga Dunia” yang merupakan dewa Taoist. Setelah melewati altar Wei Tuo, terdapat satu bangunan yang disebut impluvium berukuran 5 x 6 m.
Ruang suci utama berada di bagian paling belakang dan berisi patung-patung dewa. Di dinding barat dan timur, di almari kaca, masing-masing terdapat sembilan patung Luo Han atau arhat yang dilapis warna emas, semuanya berjumlah 18 patung Lou Han, yang mengandung makna penghancuran nafsu jahat.
Di tengah-tengah ruang suci utama ditempatkan dua meja panjang berukir. Satu meja untuk Dewi Kwan Im dan dua pengiring yang disimpan di dalam lemari kaca. Di ruang suci bagian belakang terdapat tiga patung Budha yang disebut Tri Tunggal Budhis atau San-zun fo-zuy yang terdiri atas Sakyamuni Budha, Bhaisjyaguru, dan Amitabha (Salmond dan Lombard 1985:59-60).
Ruang lain yang berada di sebelah kanan (timur) Kwan Im berisi patung dewa Guan Di (Kwan Kong) sebagai dewa perang sedangkan di ruang sebelah kiri (barat) Kwan Im berisi patung dewi Ma Co Po (Thian Hou) sebagai pelindung para pelaut dan dua orang pengiringnya.
Di dalam kelenteng ini terdapat arca-arca lain sebagai berikut :
  • Patung Qin, Shui Zu Shi sebagai dewa laut.
  • Patung Can Kui Zi Shi atau guru pertama seorang rahib dari Yanping, Fujian. Orang memuja agar mendapatkan kecerdasan.
  • Patung macan putih yang ditempatkan dalam suatu kotak yang berbentuk rumah.
  • Patung cheng huan yi atau dewa sumpah.
  • Patung Tai Sui Ye.
  • Patung Hua-gong Hua-po sebagai pelindung anak.
  • Dll
Latar Sejarah
Keterangan tertulis mengenai Kelenteng Jin De Yuan antara terdapat dalam Kai-ba-li-dai-shi-ji (Kronik Penduduk Tionghoa di Batavia). Dokumen tersebut menyebutkan bahwa kelenteng ini dibangun sekitar pertengahan abad XVII yang kemudian disebut Guan Yin Ting. Dalam dokumen tersebut, tercatat pula kelenteng dibangun tahun 1650 oleh Letnan Quo Xun Guan dan diselesaikan pada tahun 1669 oleh Kapten Guo Jun Guan. Masyarakat sekitarnya juga menyebut kelenteng Kim Tek I, dan sekarang diberi nama Vihara Dharma Bhakati.

0 komentar:

Posting Komentar