Kamis, 04 Desember 2014

Kisah Dewa Siwa

Saat mengaduk samudera, tiba-tiba muncul sesuatu pada permukaan
samudera.Muncul racun Halahala. Racun itu menyebar ke semua tempat.
Seluruh udara dikotori oleh keganasannya dan tak seorang pun bisa menahan
kekuatannya. Para Deva dan Asura menjatuhkan ular yang sedang mereka
pegang dan melarikan diri dari tempat mereka secepat mungkin namun uap
dari racun mengikuti mereka. Para Deva jatuh di kaki Mahadeva dan berdoa
kepadanya. "Paduka yang mulia", mereka berkata, "Engkau adalah Tuhan,
engkau adalah pelindung alam semesta. Kami takut racun ini. Lindungilah kami"

Mahadeva melihat istrinya dan berkata: "Lihat seluruh Deva dan Asura yang
sedang mengandalkan aku untuk menyelamatkan mereka dari kalakuta yang
keluar dari samudera. Adalah tugas pertamaku untuk melindungi mereka yang
percaya kepadaku. Aku akan menelan racun ini dan menyelamatkan mereka".
Ibu dari alam semesta tersenyum memberi persetujuannya. Mahadewa
kemudian mengambil racun di dalam telapak tangannya dan menelannya.
Racun masuk kerongkongannya dan tetap disana selama-lamanya leher
putihNya menjadi biru.

Kebaikan dan KasihNya, Penderitaan diterimanya untuk membantu penderitaan manusia. Manakala manusia menandingi Tuhan dengan cara ini, ini adalah tindakan pemujaan terbesar yang dapat menyenangkan Purusa yang menciptakan alam semesta.
Selagi ia sedang minum racun, satu tetesan kecil menyelinap dari tangannya
dan tumpah di tempat itu. Ini diambil oleh makhluk beracun seperti ular,
kalajengking dan makhluk yang mempunyai racun di dalam gigi taring mereka.

Pepatah Sanskrit menyatakan:
"Siva tidak pernah takut kepada ular berbisa yang melilit lehernya, ataupun terikat oleh sejuknya hawa bulan sabit yang ada di atas dahi. Tidak terpengaruh oleh benda-benda kotor yang dibawanya ataupun bangga karena membawa sungai Gangga di atas kepala. Tidak juga oleh abu yang melumuri tubuhnya". Siva sepenuhnya tenggelam dalam kedamaian dan kebahagiaan batinnya. Demikianlah perwujudan Siva yang bijkasana sekaligus menakutkan.

..¸.✫¨´`'*°☆...
.... ⋱ ⋮ ⋰ ...
.... ⋯ ◯ ⋯ ..Pepatah sankrit..ི♥ྀི♥ྀ
.... ⋰ ⋮ ⋱ ...
..✫¨..¸¸.☆¨..
........||........
........||........
.•´¸.•*¨) ¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•´ .•´ ¸¸.•¨¯`•.۞ Filsafat Tao

Dalam lingkaran hitam ada titik putihnya,
Dalam lingkaran putih ada titik hitamnya.

Tidak ada yang benar-benar putih,
Tidak ada yang benar2 hitam.


Lao Tze, mengajarkan Tao. inti ajarannya, bahwa dunia ini isinya putih dan hitam (rwa bhineda yang kontradiktif). sekalipun dia manganggap dirinya putih, tetapi ketika masih membenci yang hitam, ya sebenarnya dia juga belum sejatinya putih. Begitu juga sebaliknya. Rahasianya ada pada celah hitam dan putih itu, hening,diam, tidak terombang ambing, tidak tertarik ke kanan atau ke kiri.

0 komentar:

Posting Komentar