Masjid Sendang Duwur
Masjid Sendang Duwur terletak
di Jalan R Nur Rahmat Sunan Sendang, Desa Sendang Duwur, Kecamatan
Paciaran Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Masjid berbatasan
dengan rumah penduduk di sebelah timur, di sebelah barat dan utara
berbatasan dengan kompleks makam kuno dan di sebelah selatan dengan
pemakaman umum.
Deskripsi Bangunan
Ruang
utama masjid berukuran 16 x 16 m, yang dibatasi oleh empat dinding dari
tembok. Ruang utama memiliki 17 buah tiang yaitu sebuah tiang
ditengah-tengah, dan empat tiang masing-masing di utara, timur, selatan
dan barat. Di dalam ruang utama terdapat mihrab, mimbar dan maksurah.
Mihrab terletak di dinding barat diapit dua pasang pilaster yang
masing-masing sisinya dihiasi dengan tegel keramik. Mimbar memiliki tiga
anak tangga. Tubuh mimbar didukung empat buah pilaster yang pada bagian
sudut-sudutnya ditempeli tegel keramik. Atap mimbar berbentuk rata yang
ditempeli tegel keramik. Bagian puncaknya terdapat kubah.
Serambi
masjid terdapat pada keempat sisi ruang utama, yaitu: serambi timur,
utara, barat, dan selatan. Pada keempat serambi terdapat 28 tiang
berbentuk bulat. Di dalam serambi timur terdapat satu buah bedug yang
disanggah oleh rangka kayu. Pada serambi terdapat candrasengkala pada
sebuah papan kayu yang berbunyi gurhaning sarira tirta hayu (1483 S = 1561 M).
Di
dalam sebelah utara masjid Sendang Duwur terdapat makam-makam dan
gapura. Gapura seluruhnya ada lima buah yaitu empat gapura bentar dan
sebuah gapura paduraksa yang menarik berbentuk sayap yang sedang
mengembang. Selain itu pada bagian atas gapura ini terdapat relief
gunongan, kepala kala yang bentuknya disamarkan, tumbuh-tumbuhan serta
motif sulur-suluran.
Sejarah
Sunan
Sendang Duwur (1320-1585), adalah satu lagi tokoh penting yang ikut
berperan dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Nama asli dari
Sunan ini adalah adalah Raden Noer Rahman. Ia adalah putra Abdul Kohar
bin Malik bin Sultan Abu Yazid yang berasal dari Baghdad. Gelar Sunan
Sendang Duwur didapat dari pemberian Sunan Drajad.
Masjid
Sendang Duwur merupakan peninggalan Islam yang banyak mendapat pengaruh
kebudayaan Hindu akhir, hal ini tampak pada pola hias gunongan dan
kala. Masjid diperkirakan didirikan pada abad 16 berdasarkan
candrasengkala yang berbunyi: gurhaning sarira tirta hayu (1483
S = 1561 M). Pendirinya adalah Sunan Sendang atau Sunan Rahmat. Beliau
adalah salah seorang penyebar agama Islam di Jawa Timur.
Bangunan
makam Sunan Sendang Duwur terletak di atas bukit Amitunon di Desa
Sendang Duwur, Kecamatan Paciran Lamongan. Makam ini merupakan bangunan
berarsitektur tinggi menggambarkan perpaduan antara kebudayaan Islam dan
Hindu. Di bangunan ini terdapat gapura di bagian luar berbentuk mirip
tugu Bentar di Bali dan gapura bagian dalam berbentuk paduraksa.
Sedangkan di dinding penyangga cungkup makam dihiasi ukiran kayu jati
yang bernilai seni tinggi dan sangat indah.
Kini Masjid
Sendang Duwur ini menjadi masjid tertua di Lamongan. Bahkan Masjid
Sendang Duwur termasuk tiga masjid di Jawa Timur peninggalan wali yang
masih terawat dengan baik, selain Masjid Sunan Ampel dan Masjid Sunan
Giri.
0 komentar:
Posting Komentar