Makam
Eyang Adji Soko terletak di Bangkingan, kelurahan Bangkingan, kecamatan
Lakarsantri, Surabaya Jawa Timur. Luas lahannya yaitu 180 m² dan luas
bangunannya 60 m². sebelah utara berbatasan dengan tanah kosong dan
rumpun bamboo, sebelah timur berbatasan dengan perumahan, sebelah
selatan berbatasan dengan jalan berpaving dan perumahan, dan sebelah
barat berbatasan dengan tegalan yang ditanami jahe.
Menurut
cerita masyarakat, Eyang Adji Soko adalah orang yang pertama kali
membuka desa Bangkingan sehingga dipercaya sebagai leluhur desa
tersebut.
Pada
kompleks makam ini terdapat 4 (empat) makam, makam Eyang Adji Soko
berada di dalam cungkup, sedangkan 3 makam yang lain berada di luar
cungkup. Ketiga makam tersebut merupakan sahabat Eyang Adji Soko dan
keempat makam itu seluruhnya masih dianggap keramat oleh masyarakat
sekitar serta rata-rata dalam 1 bulan jumlah pengunjungnya ± 1000 orang.
Cungkup Eyang Adji Soko berukuran panjang 10 m, lebar 6 m, lantai
cungkup terbuat dari keramik warna putih ukuran 30 cm x 30 cm,
langit-langit internit, dan atap genteng. Bangunan-bangunan yang ada
baik pagar keliling maupun cungkup adalah bangunan baru yang dibangun
pada tahun 2004
Makam
Eyang Adji Soko, makam Eyang Adji Soko terdiri dari jirat dan nisan,
terdapat kelambu atau langse yang disangga oleh empat tiang. Kelambu
atau langse ini berfungsi sebagai pelindung makam, supaya tidak lekas
kotor. Jirat makam Eyang Adji Soko bentuknya sederhana yaitu bentuk segi
empat terbuat dari keramik, nisannya rangkap dua, masing-masing
dibagian kepala dan kaki. Nisan yang asli terbuat dari batu dan
berukuran lebih kecil serta dibagian sudut-sudutnya sisi bawah dihias
dengan pola geometris segitiga, sedangkan nisan yang berukuran lebih
besar merupakan nisan baru dan terbuat dari kayu. Juru kunci makam
bernama Bapak Supingi. Kearah timur dari makam Eyang Adji Soko berjarak ±
50 m terdapat bangunan yang oleh masyarakat setempat disebut Punden
Wedoro, pagar dari besi, pintu masuk berada disebelah barat.
0 komentar:
Posting Komentar