Museum Gedung Joang ’45 (Menteng 31) Museum Gedung Joang ’45
atau yang dikenal dengan nama Menteng 31 adalah salah satu gedung
bersejarah yang menjadi saksi bisu napak tilas perjuangan pra dan pasca
kemerdekaan Indonesia. Museum ini diresmikan pada tanggal 19 Agustus
1974 setelah sebelumnya dipugar pada tahun 1973-1974. Pada
tahun 1938 Belanda mendirikan bangunan ini sebagai hotel dan diberi
nama “Schomper”, digunakan untuk tempat penginap para pejabat tinggi
Belanda, pejabat pribumi, dan pengusaha asing yang hendak menetap
sementara waktu. Jepang kemudian mengambil alih gedung ini pada tanggal 8
Maret 1942 menjadi markas Sendenbu (Kantor Jawatan Barisan Propaganda).
Juli 1942 Jepang menyerahkannya kepada pemuda-pemuda Indonesia dan
digunakan sebagai pondokan dan tempat pendidikan oleh Sukarni, Adam
Malik, Chaerul Saleh, dan A.M. Hanafi. Tokoh-tokoh pergerakan yang pernah mengajar di Gedung Joang ’45
ini antara lain Ir. Soekarno yang mengajar Ilmu Politik, Drs. M. Hatta
yang mengajar Ilmu Ekonomi, Moh. Yamin yang mengajar sejarah, dan Achmad
Subarjo yang mengajarkanI Ilmu Hubungan Internasional. Museum Gedung Joang ’45 pernah beralih fungsi menjadi kantor pusat PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) pada tanggal 9 Maret 1943. Secara garis besar, Museum Gedung Joang ’45 ini
memiliki tiga tema besar dalam tata pamer koleksinya, yaitu masa pra
kemerdekaan, masa proklamasi dan masa mempertahankan kemerdekaan.
Koleksinya antara lain peralatan perang, atribut, pakaian, kepangkatan
militer, diorama, foto-foto dokumentasi, lukisan-lukisan perjuangan para
pemuda tahun 1945-1950, patung dada pahlawan, mobil dinas presiden dan
wakil presiden serta mobil peristiwa Cikini. Fasilitas
lain yang tersedia di museum ini yaitu ruang audio visual yang
menyajikan film dokumenter berdurasi 15 menit tentang sejarah perjuangan
para pemuda Indonesia.
Curhat Pendek - Itu Susu?
-
Ketika kamu memiliki banyak pengalaman, melihat banyak hal yang terjadi di
dunia maka biasanya semakin sulit kamu untuk terkejut pada sesuatu yang
tida...
0 komentar:
Posting Komentar