Kamis, 11 Desember 2014

Peristiwa Tri Suci Waisak

IMG_5953_1400501193.jpg

Pemaknaan Peristiwa Tri Suci Waisak

Tri Suci Waisak merupakan tiga peristiwa penting yang diperingati oleh umat Buddha di seluruh dunia, salah satu tempat yang menjadi sentral upacara seremonial Waisak yaitu pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Tri Suci Waisak merupakan tiga peristiwa suci yang dialami oleh Sidharta Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan sempurna dan parinirvana.
- Kelahiran Sidharta, pada hari purnama sidi bulan Waisak tahun 623 sebelum Masehi di Taman Lumbini, Nepal.
- Pencerahan sempurna Buddha, pada hari purnama sidi bulan Waisak tahun 588 sebelum Masehi di bawah pohon Bodhi, Bodhgaya, India.
- Parinirvana atau wafatnya Buddha, pada hari purnama sidi bulan Waisak tahun 543 sebelum Masehi di Kushinara, India.
Ketiga peristiwa ini memiliki nilai-nilai dharma Buddha yang mengajarkan tentang pengorbanan hidup, kebenaran, kebijaksanaan dan kesempurnaan hidup yang telah dijalani oleh Buddha Gautama.
Prosesi Tri Suci Waisak diawali dengan Pindapata, prosesi dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, ritual detik-detik Waisak, Pradaksina dan ditutup dengan pelepasan lampion. Pelepasan lampion memiliki makna untuk melepaskan penderitaan manusia.
Pemaknaan Peristiwa Tri Suci Waisak terkait dengan pikiran dan pandangan manusia. Pandangan terang dan pikiran luhur akan membawa manusia pada kehidupan yang lebih baik.
Empat Pikiran Luhur:
1. Metta (Maitri) bermakna cinta kasih adalah bagian pertama dari Empat Kediaman Luhur (Brahmavihara) atau empat keadaan yang tidak terbatas (Apamanna).
2. Karuna, artinya welas asih berupa pengharapan agar semua makhluk hidup terbebas dari penderitaan.
3. Mudita, atau simpatik, adalah sikap ikut bergembira akan kebahagiaan dan kebajikan semua makhluk.
4. Upekkha atau keseimbangan batin adalah sikap menganggap semua makhluk hidup adalah setara, terlepas dari hubungan mereka dengan diri sendiri.
Nilai-nilai kemanusiaan dalam Peringatan Tri Suci Waisak merupakan teladan budi pekerti yang luhur dan bermartabat, menjadi simbol karakter budaya bangsa Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar