PERMAINAN TRADISIONAL SUMATERA SELATAN
Permainan
ini berasal dari Sumatera Selatan, yakni permainan yang dilakukan
dengan cara melompat satu kaki, dilanjutkan dengan melompat dua kaki
secara bergantian pada petak-petak yang telah ditentukan. Sebenarnya
jenis permainan ini ada hampir di seluruh nusantara, akan tetapi dengan
nama yang berbeda-beda. Permainan bisa dilakukan kapan saja di setiap
waktu luang, khususnya siang hari. Pemain biasanya berusia 6-13 tahun
dengan jumlah yang tidak terbatas. Saran bermain berupa tempat terbuka
yang sudah digambar petak-petak dan pecahan tembikar atau potongan papan
kecil. Gambar petak-petak tersebut terdiri dari 7 petak dan seperti
badan manusia. Permainan ini terdiri dari 5 tahap:
- Pemain pertama menaruh atau melempar uncak (pecahan tembikar) pada petak satu. Kemudian melompat menggunakan satu kaki pada petak dua dan tiga. Sedangkan pada petak empat menggunakan dua kaki. Dilanjutkan menggunakan satu kaki pada petak lima dan enam, kemudian dua kaki lagi pada petak tujuh. Setelah sampai di petak tujuh pemain kembali dengan cara yang sama dan berhenti di petak dua untuk mengambil uncak, kemudian melompat keluar petak. Permainan dilanjutkan dengan melemparkan uncak ke petak dua dan melompat seperti semula. Demikian permainan berlanjut sampai uncak ada di petak tujuh.
- Uncak ditaruh di punggung telapak tangan dan masuk setiap petak dengan menggunakan satu kaki. Pada petak ketujuh pemain berhenti, melemparkan uncak kemudian berusaha menangkap dan menggenggamnya. Setelah berhasil ditangkap, pemain kembali sampai petak pertama menggunakan satu kaki.
- Uncak disimpan pada punggung kaki kanan dan masuk petak pertama sampai keenam dengan menggunakan satu kaki. Pada petak ketujuh berhenti dan melemparkan uncak untuk digenggam. Sama seperti sebelumnya, setelah berhasil menangkap uncak pemain kembali dengan menggunakan satu kaki.
- Uncak disimpan atau dilempar ke petak tujuh. Pemain menutup mata dan masuk sampai ke petak tujuh menggunakan satu kaki. Sampai ke petak tujuh pemain mengatakan ‘mati belum’ dan meraba petak untuk mencari uncak. Jika berhasil ditemukan, pemain membuka mata dan uncak dilemparkan keular petak 1 atau garis awal.
- Pemain membelakangi petak dan melemparkan uncak. Jika uncak tersebut berhasil masuk ke dalam salah satu petak, berarti pemain pertama tersebut berhasil membuat rumahnya agar bisa berpijak dua kaki dan disitulah petak akhirnya. Ketika rumah tersebut telah menjadi milik salah satu pemain, pemain lain tidak boleh menginjaknya.
Setelah
lima tahap tersebut selesai dilalui, permainan dilanjutkan dengan
berganti pemain. Akan tetapi, permainan bisa saja berhenti ditengah
jalan dalam artian belum semua tahap selesai dilalui. Hal ini terjadi
ketika pemain dinyatakan mati yang disebabkan oleh menginjak garis
petak, lemparan uncak tidak masuk tempat yang seharusnya, tidak bisa menangkap uncak, uncak yang dibawa punggung telapak tangan atau kaki terjatuh, atau uncak berada di garis, dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar