Sabtu, 13 Desember 2014

Masjid Pekojan (Masjid An-Nawir) – Jakarta Barat, DKI Jakarta

Untitled_1374649668.jpg
Secara administratif Masjid Pekojan terletak di Jalan Raya Pekajon No. 72, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta. Masjid berbatasan dengan perkantoran di sebelah barat, utara, dan timur perumahan penduduk serta Jalan Raya Pekojan di sebelah Selatannya.
Latar Sejarah
Masjid Pekojan atau disebut juga dengan Masjid An-Nawir, dibangun pada tahun 1760 M oleh seorang ulama bernama Sayid Abdullah bin Husein Alaydrus dari Hadramaut. Masjid Pekojan telah mengalami dua kali pemugaran. Pemugaran pertama dilaksanakan pada tahun 1970-1971 oleh Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta dengan kegiatan pemasangan porselen pada bagian bawah dinding masjid, tempat wudhu, dan tiang-tiang yang berada di dalam masjid. Pelaksanaan pemugaran tahap kedua oleh Proyek Pelestarian dan Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jakarta tahun 1991/1992. Kegiatannya meliputi pemasangan tegel pada serambi timur dan utara, serta pemugaran kolam.
Pekojan, tempat Masjid ini berada, bersama tetangganya Glodok merupakan kampung tua di Jakarta yang dibangun pada abad ke 18. Sampai tahun 1950-an keturunan Arab merupakan mayoritas penduduk Pekojan. Sebelum dihuni etnis Arab yang datang dari Hadramaut (propinsi di Republik Yaman), Pekojan lebih dulu bermukim orang Benggali dari India. Kata Pekojan sendiri berasal dari kata “Koja” sebutan untuk muslim India yang datang dari Bengali.
Meskipun keturunan arab kini minoritas di Pekojan tapi sejumlah mushola dan masjid yang mereka dirikan ratusan tahun lalu masih terlihat di kampung ini. Salah satunya adalah Masjid Pekojan yang dididirkan tahun 1760, atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Pekojan. Dibagian belakang masjid ini terdapat makam Syarifah Fatimah yang menyumbangkan lahan untuk membangun masjid tersebut dan makam tokoh tokoh Islam lainnya. Masjid ini pada abad ke 18 diperluas oleh Sayid Abdullah Bin Hussein Alaydrus seorang muslim tuan tanah kaya raya yang namanya di abadikan menjadi jalan Alaydrus di tempat ia tinggal di Batavia
Di masjid inilah tempat Habibb Usman Bin Yahya, mufti Islam di Batavia mengajar. Habib kelahiran Pekojan 1238H dikenal produktif menulis buku buku agama. Diantara 50 buku karangannya masih digunakan di pengajian pengajian. Salah satu muridnya yang terkenal adalah Habib Ali Alhabsyi atau lebih dikenal dengan nama Habib Ali Kwitang, yang kurang lebih seabad lalu mendirikan majelis taklim Kwitang.
Nama Pekojan yang menjadi nama Masjid ini memiliki makna “cahaya”, Bisa jadi para pendirinya dulu berharap agar masjid yang berada ditengah perkampungan Pekojan ini  diharapkan bisa memberi cahaya bagi umat Islam di tanah air. Masjid tua dan bersejarah ini kini masuk dalam daftar bangunan bersejarah yang dilindungi dengan pengesahan berupa SK. Mendikbud R.I. No. 0128/M/1988
Deskripsi Bangunan
Masjid Pekojan dikelilingi pagar tembok dan besi dengan pintu masuk halaman di selatan dan barat laut. Luas tanah ± 2.470 m2 dan luas bangunan 1.500 m2 . Bangunan masjid berdiri di atas pondasi setinggi 80 cm dari permukaan tanah sehingga untuk masjid mempergunakan tiga anak tangga.
Masjid menghadap ke selatan dengan pintu masuk ke ruang utama berjumlah empat buah berbentuk persegi panjang. Pintu-pintu tersebut berukuran 350 x 230 cm (tiga buah) sedangkan yang satu lagi di sudut barat berukuran 270 x 110 cm dengan dua daun pintu, bahannya dari kayu. Di atas pintu terdapat lubang angin dari bilah-bilah papan yang disusun secara vertical.
RuangUtama
Denah ruang utama seperti huruf ‘L’ dan luasnya 170 m2 terbagi dua sebelah utara dan selatan. Ruang ini lantainya dari ubin berwarna kuning berbentuk segi enamdengan panjang sisi – sisinya 15 cm. Di atas ubin diletakan karpet hijau. Pada bagian tepi lantai ruang tersebut dipasang ubin persegi panjang berukuran 10 x 20 cm. Dinding masjid dari tembok berwarna putih, sedangkan dinding ruang utama dipasang porselin setinggi 125 cm. Pada dinding terdapat 15 buah pintu masing-masing terletak di sisi utara lima buah pintu, sisi barat empat buah dan sisi timur enam buah (termasuk pintu untuk masuk ke menara yaitu di timur laut). Bentuknya ada dua macam yaitu yang bagian atasnya persegi dan yang satu lagi berbentuk lengkungan. Pintu-pintu tersebut mempunyai dua daun pintu dengan lubang angin di atasnya. Ukuran pintu 160 x 310 cm, sedangkan pintu pada sisi barat paling selatan berukuran 120 x 260 cm (dua buah pintu). Lubang angin pada sisi barat berbentuk bujur sangkar.
 
Suasana di dalam Masjid Pekojan (foto oleh vivanews)
Jendela Masjid Pekojan hanya ada empat buah, terdapat di dinding barat. Jendela berukuran 150 x 280 cm dengan dua daun jendela dan terbuat dari kayu. Di atas jendela tersebut ada hiasan garis lengkung setengah lingkaran dengan ujung menjurai. Pada dinding timur bagian atas terdapat lima buah jendela yang terbuat dari kaca dengan kusen kayu. Pada ruang utama terdapat tiang-tiang, mihrab, mimbar.
-          Tiang
Tiang pada ruang utama berjumlah 33 buah berdiri atas pedestal porselen, berbentuk bulat dengan galur-galur tegak lurus (20 atau 24 galur). Galur ini ada yang sampai ke dasar tiang dan ada pula yang 2/3 bagian saja, sedang 1/3 bagian (bawah) polos. Tiang-tiang barat-timur (sebelah utara) berukuran tinggi 400 cm sedang tiang selatan (utara-selatan) 350 cm. Tiang-tiang ini selain sebagai hiasan juga sebagai penopang atap bangunan.
 
Jejeran pilar pilar besar bergaya eropa (foto oleh vivanews)
-          Mihrab
Ukuran mihrab 235 x 182 x 360 cm terdapat di sisi barat. Di sebelah selatan mihrab terdapat tiga buah pintu dan sebuah pintu di utara. Pintu ini terdiri dari dua daun pintu dari bilah-bilah papan yang disusun secara tegak lurus dan di atasnya ada ventilasi. Tiangnya merupakan tiang semu sebagai penyangga atap berukuran 41 x 47 x 200 cm. Jendela terdapat di kiri dan kanan mihrab berukuran lebar 76 cm sedangkan tingginya 147 cm dengan jeruji. Atap mihrab berbentuk setengah lingkaran (kubah) pada bagian belakang, sedangkan depannya berbentuk segitiga dihiasi dengan garis-garis membentuk segitiga pula dan di dalamnya terdapat hiasan bulan dan bintang. Pada puncak atap hiasan berbentuk kipas, sedangkan di sudut kiri dan kanan atap masjid bentuk kipasnya seperempat lingkaran.
-          Mihrab
Ukuran Mihrab 235 x 182 x 360 cm terdapat di sisi barat. Di sebelah selatan mihrab terdapat tiga buah pintu dan sebuah pintu di utara. Pintu ini terdiri dari dua daun pintu dari bilah-bilah papan yang disusun secara tegak lurus dan di atasnya ada ventilasi. Tiangnya merupakan tiang semu sebagai penyangga atap berukuran 41 x 47 x 200 cm. Jendela terdapat di kiri dan kanan mihrab berukuran lebar 76 cm sedangkan tingginya 147 cm dengan jeruji. Atap mihrab berbentuk setengah lingkaran (kubah) pada bagian belakang, sedangkan depannya berbentuk segitiga dihiasi dengan garis-garis membentuk segitiga pula dan didalamnya terdapat hiasan bulan dan bintang. Pada puncak atap hiasan berbentuk kipas, sedangkan di sudut kiri dan kanan atap masjid bentuk kipasnya seperempat lingkaran.
 
Mihrab Masjid Pekojan (foto oleh geedoor.com)
-          Mimbar
Mimbar letaknya di utara meihrab berbentuk seperti kursi tinggi, berukuran tinggi kaki 112 cm dan mempunyai empat anak tangga. Tangga berukuran 82 x 27 x 12 cm dan ditutupi dengan karpet merah tua. Di kiri-kanan tangga terdapat pipi tangga dan di ujungnya terdapat tiang. Antara kedua tiang ujung pipi tangga dihubungkan dengan bentuk lengkung sehingga membentuk pintu. Hiasan salur-salur berwarna kuning emas dan kaligrafi. Atap mimbar berbentuk kerucut, dari potongan-potongan papan segitiga berjumlah delapan buah. Hiasan atap antara lain simbar di keempat sisi dan dibawah pelipit. Di kiri (utara) mimbar ada ruangan berukuran 130 x 130 x 185 cm berdinding dan beratap kayu. Dinding bagian atas dan ventilasi berbentuk bulat. Untuk masuk melalui pintu di dinding utara.
 
Mimbar Masjid Pekojan (foto oleh tnol.asia)
Serambi
Di bagian utara selatan, dan timur masjid terdapat serambi. Serambi utara lantainya dipelester, berukuran 3350 x 450 cm. Pada serambi ini terdapat lima buah tiang yang berhubungan dengan tembok dari susunan lubang angin, berdinding dan tertutup. Lantai dari ubin dan mempunyai pintu menuju kolam dan gudang. Pintu ini berukuran 100 x 200 m, berdaun pintu dan di bagian luar ada tangga.
Serambi selatan lainnya dari ubin berwarna merah tua, merupakan serambi terbuka. Pada serambi ini terdapat lima tiang sebagai penyangga atap. Ukuran serambi 1530 x 175 cm dan terdapat tangga. Tinggi tiang serambi 360 cm. Atap serambi terbuat dari genteng dengan langit-langit dari asbes.
Atap
Atap Masjid Pekojan terdiri atas empat buah atap limasan yang terletak di utara dua buah sedangkan dua buah lagi di selatan dan bahannya dari genteng. Pada sudut atap ada hiasan persegi empat. Selain hiasan persegi empat terdapat pula hiasan berupa pelipit rata, bunga, bulan bintang dalam lingkaran. Hiasan ini terdapat pada atap bagian utara. Pada atap selatan (depan) hiasannya merupakan bentuk setengah lingkaran dan kubus yang dihiasi bingkai dan tengahnya ada ceplok bunga dengan pelipit di bagian atas. Pada puncaknya terdapat piala, antefiks dengan salur-saluran, bulan sabit, dan hiasan menyerupai kipas.
Menara
Menara Masjid Pekojan letaknya bersatu dengan ruang utama masjid (timur laut), seolah-olah muncul dari ruang utama. Di sudut timur laut ada ruangan berukuran 460 x 450 cm untuk kaki menara. Untuk naik ke menara dipergunakan tangga. Pintu masuk terdapat di bagian tubuh menara. Tubuh menara tersebut terbagi atas tiga bagian, yaitu :
  1. Bagian pertama berbentuk segi empat. Pintu terdapat di dinding selatan sengan tiang semu di kiri-kanan dan lubang angin di atasnya berbentuk setengah lingkaran.
  2. Bagian kedua berbentuk silinder dengan empat buah jendela berbentuk lengkungan di atasnya. Di antara tubuh ke dua dank e tiga terdapat lubang angin berbentuk belah ketupat di sekeliling tubuh.
  3. Bagian ke tiga berbentuk silinder lebih kecil dari yang ke dua. Pada bagian ini terdapat enam jendela berbentuk persegi empat panjang dngan pelipit setengah lingkaran.
Atap menara berbentuk kerucut dari papan dan di puncaknya terdapat sebuah kayu berbentuk silinder
 
Menara Masjid Pekojan (foto oleh tnol.asia)
Bangunan lain
Bangunan lainnya yang terdapat di Masjid Pekojan antara lain : gudang dan kolam. Letak gudang di timur serambi timur berdekatan dengan kolam, ukurannya 360 x 300 cm. Gudang mempunyai tiga pintu, satu di dinding barat, dan dua lagi di gudang sebelah utara dengan entilasi. Dinding selatan berambung dengan masjid dan merupakan batas sebelah timur.
Kolam ada lima buah, dua di selatan yang lain masing-masing di sisi barat laut, timur, dan utara. Kolam di utara dan selatan baru sedangkan di barat dan timur lama. Kolam yang masih berfungsi yaitu kolam barat, utara, dan selatan untuk air wudhu. Kolam barat letaknya di bawah ruang pengurus masjid.

0 komentar:

Posting Komentar