Secara
administratif Masjid Pekojan terletak di Jalan Raya Pekajon No. 72,
Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi
DKI Jakarta. Masjid berbatasan dengan perkantoran di sebelah barat,
utara, dan timur perumahan penduduk serta Jalan Raya Pekojan di sebelah
Selatannya.
Latar Sejarah
Masjid
Pekojan atau disebut juga dengan Masjid An-Nawir, dibangun pada tahun
1760 M oleh seorang ulama bernama Sayid Abdullah bin Husein Alaydrus
dari Hadramaut. Masjid Pekojan telah mengalami dua kali pemugaran.
Pemugaran pertama dilaksanakan pada tahun 1970-1971 oleh Dinas Museum
dan Sejarah DKI Jakarta dengan kegiatan pemasangan porselen pada bagian
bawah dinding masjid, tempat wudhu, dan tiang-tiang yang berada di dalam
masjid. Pelaksanaan pemugaran tahap kedua oleh Proyek Pelestarian dan
Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jakarta tahun 1991/1992.
Kegiatannya meliputi pemasangan tegel pada serambi timur dan utara,
serta pemugaran kolam.
Pekojan,
tempat Masjid ini berada, bersama tetangganya Glodok merupakan kampung
tua di Jakarta yang dibangun pada abad ke 18. Sampai tahun 1950-an
keturunan Arab merupakan mayoritas penduduk Pekojan. Sebelum dihuni
etnis Arab yang datang dari Hadramaut (propinsi di Republik Yaman),
Pekojan lebih dulu bermukim orang Benggali dari India. Kata Pekojan
sendiri berasal dari kata “Koja” sebutan untuk muslim India yang datang
dari Bengali.
Meskipun
keturunan arab kini minoritas di Pekojan tapi sejumlah mushola dan
masjid yang mereka dirikan ratusan tahun lalu masih terlihat di kampung
ini. Salah satunya adalah Masjid Pekojan yang dididirkan tahun 1760,
atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Pekojan. Dibagian belakang
masjid ini terdapat makam Syarifah Fatimah yang menyumbangkan lahan
untuk membangun masjid tersebut dan makam tokoh tokoh Islam lainnya.
Masjid ini pada abad ke 18 diperluas oleh Sayid Abdullah Bin Hussein
Alaydrus seorang muslim tuan tanah kaya raya yang namanya di abadikan
menjadi jalan Alaydrus di tempat ia tinggal di Batavia
Di
masjid inilah tempat Habibb Usman Bin Yahya, mufti Islam di Batavia
mengajar. Habib kelahiran Pekojan 1238H dikenal produktif menulis buku
buku agama. Diantara 50 buku karangannya masih digunakan di pengajian
pengajian. Salah satu muridnya yang terkenal adalah Habib Ali Alhabsyi
atau lebih dikenal dengan nama Habib Ali Kwitang, yang kurang lebih
seabad lalu mendirikan majelis taklim Kwitang.
Nama
Pekojan yang menjadi nama Masjid ini memiliki makna “cahaya”, Bisa jadi
para pendirinya dulu berharap agar masjid yang berada ditengah
perkampungan Pekojan ini diharapkan bisa memberi cahaya bagi umat Islam
di tanah air. Masjid tua dan bersejarah ini kini masuk dalam daftar
bangunan bersejarah yang dilindungi dengan pengesahan berupa SK.
Mendikbud R.I. No. 0128/M/1988
Deskripsi Bangunan
Masjid Pekojan dikelilingi pagar tembok dan besi dengan pintu masuk halaman di selatan dan barat laut. Luas tanah ± 2.470 m2 dan luas bangunan 1.500 m2 .
Bangunan masjid berdiri di atas pondasi setinggi 80 cm dari permukaan
tanah sehingga untuk masjid mempergunakan tiga anak tangga.
Masjid
menghadap ke selatan dengan pintu masuk ke ruang utama berjumlah empat
buah berbentuk persegi panjang. Pintu-pintu tersebut berukuran 350 x 230
cm (tiga buah) sedangkan yang satu lagi di sudut barat berukuran 270 x
110 cm dengan dua daun pintu, bahannya dari kayu. Di atas pintu terdapat
lubang angin dari bilah-bilah papan yang disusun secara vertical.
RuangUtama
Denah ruang utama seperti huruf ‘L’ dan luasnya 170 m2
terbagi dua sebelah utara dan selatan. Ruang ini lantainya dari ubin
berwarna kuning berbentuk segi enamdengan panjang sisi – sisinya 15 cm.
Di atas ubin diletakan karpet hijau. Pada bagian tepi lantai ruang
tersebut dipasang ubin persegi panjang berukuran 10 x 20 cm. Dinding
masjid dari tembok berwarna putih, sedangkan dinding ruang utama
dipasang porselin setinggi 125 cm. Pada dinding terdapat 15 buah pintu
masing-masing terletak di sisi utara lima buah pintu, sisi barat empat
buah dan sisi timur enam buah (termasuk pintu untuk masuk ke menara
yaitu di timur laut). Bentuknya ada dua macam yaitu yang bagian atasnya
persegi dan yang satu lagi berbentuk lengkungan. Pintu-pintu tersebut
mempunyai dua daun pintu dengan lubang angin di atasnya. Ukuran pintu
160 x 310 cm, sedangkan pintu pada sisi barat paling selatan berukuran
120 x 260 cm (dua buah pintu). Lubang angin pada sisi barat berbentuk
bujur sangkar.
Suasana di dalam Masjid Pekojan (foto oleh vivanews)
Jendela
Masjid Pekojan hanya ada empat buah, terdapat di dinding barat. Jendela
berukuran 150 x 280 cm dengan dua daun jendela dan terbuat dari kayu.
Di atas jendela tersebut ada hiasan garis lengkung setengah lingkaran
dengan ujung menjurai. Pada dinding timur bagian atas terdapat lima buah
jendela yang terbuat dari kaca dengan kusen kayu. Pada ruang utama
terdapat tiang-tiang, mihrab, mimbar.
- Tiang
Tiang
pada ruang utama berjumlah 33 buah berdiri atas pedestal porselen,
berbentuk bulat dengan galur-galur tegak lurus (20 atau 24 galur). Galur
ini ada yang sampai ke dasar tiang dan ada pula yang 2/3 bagian saja,
sedang 1/3 bagian (bawah) polos. Tiang-tiang barat-timur (sebelah utara)
berukuran tinggi 400 cm sedang tiang selatan (utara-selatan) 350 cm.
Tiang-tiang ini selain sebagai hiasan juga sebagai penopang atap
bangunan.
Jejeran pilar pilar besar bergaya eropa (foto oleh vivanews)
- Mihrab
Ukuran
mihrab 235 x 182 x 360 cm terdapat di sisi barat. Di sebelah selatan
mihrab terdapat tiga buah pintu dan sebuah pintu di utara. Pintu ini
terdiri dari dua daun pintu dari bilah-bilah papan yang disusun secara
tegak lurus dan di atasnya ada ventilasi. Tiangnya merupakan tiang semu
sebagai penyangga atap berukuran 41 x 47 x 200 cm. Jendela terdapat di
kiri dan kanan mihrab berukuran lebar 76 cm sedangkan tingginya 147 cm
dengan jeruji. Atap mihrab berbentuk setengah lingkaran (kubah) pada
bagian belakang, sedangkan depannya berbentuk segitiga dihiasi dengan
garis-garis membentuk segitiga pula dan di dalamnya terdapat hiasan
bulan dan bintang. Pada puncak atap hiasan berbentuk kipas, sedangkan di
sudut kiri dan kanan atap masjid bentuk kipasnya seperempat lingkaran.
- Mihrab
Ukuran
Mihrab 235 x 182 x 360 cm terdapat di sisi barat. Di sebelah selatan
mihrab terdapat tiga buah pintu dan sebuah pintu di utara. Pintu ini
terdiri dari dua daun pintu dari bilah-bilah papan yang disusun secara
tegak lurus dan di atasnya ada ventilasi. Tiangnya merupakan tiang semu
sebagai penyangga atap berukuran 41 x 47 x 200 cm. Jendela terdapat di
kiri dan kanan mihrab berukuran lebar 76 cm sedangkan tingginya 147 cm
dengan jeruji. Atap mihrab berbentuk setengah lingkaran (kubah) pada
bagian belakang, sedangkan depannya berbentuk segitiga dihiasi dengan
garis-garis membentuk segitiga pula dan didalamnya terdapat hiasan bulan
dan bintang. Pada puncak atap hiasan berbentuk kipas, sedangkan di
sudut kiri dan kanan atap masjid bentuk kipasnya seperempat lingkaran.
Mihrab Masjid Pekojan (foto oleh geedoor.com)
- Mimbar
Mimbar
letaknya di utara meihrab berbentuk seperti kursi tinggi, berukuran
tinggi kaki 112 cm dan mempunyai empat anak tangga. Tangga berukuran 82 x
27 x 12 cm dan ditutupi dengan karpet merah tua. Di kiri-kanan tangga
terdapat pipi tangga dan di ujungnya terdapat tiang. Antara kedua tiang
ujung pipi tangga dihubungkan dengan bentuk lengkung sehingga membentuk
pintu. Hiasan salur-salur berwarna kuning emas dan kaligrafi. Atap
mimbar berbentuk kerucut, dari potongan-potongan papan segitiga
berjumlah delapan buah. Hiasan atap antara lain simbar di keempat sisi
dan dibawah pelipit. Di kiri (utara) mimbar ada ruangan berukuran 130 x
130 x 185 cm berdinding dan beratap kayu. Dinding bagian atas dan
ventilasi berbentuk bulat. Untuk masuk melalui pintu di dinding utara.
Mimbar Masjid Pekojan (foto oleh tnol.asia)
Serambi
Di
bagian utara selatan, dan timur masjid terdapat serambi. Serambi utara
lantainya dipelester, berukuran 3350 x 450 cm. Pada serambi ini terdapat
lima buah tiang yang berhubungan dengan tembok dari susunan lubang
angin, berdinding dan tertutup. Lantai dari ubin dan mempunyai pintu
menuju kolam dan gudang. Pintu ini berukuran 100 x 200 m, berdaun pintu
dan di bagian luar ada tangga.
Serambi
selatan lainnya dari ubin berwarna merah tua, merupakan serambi
terbuka. Pada serambi ini terdapat lima tiang sebagai penyangga atap.
Ukuran serambi 1530 x 175 cm dan terdapat tangga. Tinggi tiang serambi
360 cm. Atap serambi terbuat dari genteng dengan langit-langit dari
asbes.
Atap
Atap
Masjid Pekojan terdiri atas empat buah atap limasan yang terletak di
utara dua buah sedangkan dua buah lagi di selatan dan bahannya dari
genteng. Pada sudut atap ada hiasan persegi empat. Selain hiasan persegi
empat terdapat pula hiasan berupa pelipit rata, bunga, bulan bintang
dalam lingkaran. Hiasan ini terdapat pada atap bagian utara. Pada atap
selatan (depan) hiasannya merupakan bentuk setengah lingkaran dan kubus
yang dihiasi bingkai dan tengahnya ada ceplok bunga dengan pelipit di
bagian atas. Pada puncaknya terdapat piala, antefiks dengan
salur-saluran, bulan sabit, dan hiasan menyerupai kipas.
Menara
Menara
Masjid Pekojan letaknya bersatu dengan ruang utama masjid (timur laut),
seolah-olah muncul dari ruang utama. Di sudut timur laut ada ruangan
berukuran 460 x 450 cm untuk kaki menara. Untuk naik ke menara
dipergunakan tangga. Pintu masuk terdapat di bagian tubuh menara. Tubuh
menara tersebut terbagi atas tiga bagian, yaitu :
-
Bagian
pertama berbentuk segi empat. Pintu terdapat di dinding selatan sengan
tiang semu di kiri-kanan dan lubang angin di atasnya berbentuk setengah
lingkaran.
-
Bagian
kedua berbentuk silinder dengan empat buah jendela berbentuk lengkungan
di atasnya. Di antara tubuh ke dua dank e tiga terdapat lubang angin
berbentuk belah ketupat di sekeliling tubuh.
-
Bagian
ke tiga berbentuk silinder lebih kecil dari yang ke dua. Pada bagian
ini terdapat enam jendela berbentuk persegi empat panjang dngan pelipit
setengah lingkaran.
Atap menara berbentuk kerucut dari papan dan di puncaknya terdapat sebuah kayu berbentuk silinder
Menara Masjid Pekojan (foto oleh tnol.asia)
Bangunan lain
Bangunan
lainnya yang terdapat di Masjid Pekojan antara lain : gudang dan kolam.
Letak gudang di timur serambi timur berdekatan dengan kolam, ukurannya
360 x 300 cm. Gudang mempunyai tiga pintu, satu di dinding barat, dan
dua lagi di gudang sebelah utara dengan entilasi. Dinding selatan
berambung dengan masjid dan merupakan batas sebelah timur.
Kolam
ada lima buah, dua di selatan yang lain masing-masing di sisi barat
laut, timur, dan utara. Kolam di utara dan selatan baru sedangkan di
barat dan timur lama. Kolam yang masih berfungsi yaitu kolam barat,
utara, dan selatan untuk air wudhu. Kolam barat letaknya di bawah ruang
pengurus masjid.
0 komentar:
Posting Komentar