PERMAINAN TRADISIONAL SUMATERA UTARA
Permainan Fakete bulu go’o
pada masyarakat Nias adalah permainan memegang daun lalang. Permainan
ini digolongkan dalam permainan edukatif yang bersifat kompetitif yakni
pembinaan kesehatan badan, ketahanan badan, ketahanan fisik, kesabaran,
dan sportifitas. Pada masyarakat Nias ketahanan berlari kencang dan
keterampilan menangkap binatang atau mendapatkan apa yang dikejar
merupakan keterampilan yang perlu dikuasai di dalam hidup, dimana
keterampilan tersebut dilatih dalam permainan fakete bulu go’o.
Permainan
ini dimainkan oleh anak laki-laki, berumur 10 – 15 tahun. Jumlah
pemainnya minimal 2 orang, pesertanya harus seimbang dan kemampuannya
berlari harus sama. Dalam permainan ini biasanya didampingi 1 orang
juri.
Untuk
menentukan siapa yang dikejar dan yang mengejar, lebih dulu dilakukan
sut, yang menang akan menjadi pihak yang dikejar dan yang kalah adalah
pengejar. Pemain yang dikejar berdiri di depan pengejar sambil memegang
daun lalang yang sekaligus menjadi jarak kedua pemain. Bila juri telah
memberikan aba-aba, maka pemain sambil melompat melepaskan daun lalang
yang mereka pegang kemudian berlari sekencang-kencangnya. Permainan ini
dapat berlangsung lama bila kedua pemain mempunyai kekuatan yang hampir
sama. Permainan akan dimenangkan si pengejar bila dia dapat mengejar dan
mendekap lawan sampai tidak bisa berlari lagi.
Permainan
ini sangant digemari oleh masyarakat setempat hal ini dapat dibuktikan
bila permainan ini dilaksanakan banyak penonton yang menyaksikan dengan
teriakan-teriakan memberikan semangat bagi pemain dan juga memberikan
pujian yang menang sebagai hadiah pertandingan.
0 komentar:
Posting Komentar