PERMAINAN TRADISIONAL BENGKULU
Kata
ingkau dalam bahasa daerah Begkulu artinya sepatu bambu. Pada waktu
melaksanakan permainan ini, setiap pemain diharuskan berjalan di atas
dua potong bambu yang dibuat sedemikian rupa. Permainan ini dilakukan di
halaman rumah atau di lapangan terbuka, dilaksanakan pada siang hari
akan tetapi lebih baik pada malam hari.
Pelaku
permainan ini berusia antara 8 – 20 tahun, terdiri dari kaum laki-laki,
dilakukan secara perorangan ataupun beregu. Permainan ini bertujuan
untuk memupuk rasa keberanian anak dan melatih keseimbangan badan.
Peralatan
yang digunakan dalam permainan ini adalah 2 potong bambu yang sama
besarnya dengan ukuran sebesar lengan terdiri dari 4 sampai 8 ruas untuk
satu orang. Bambu dilubangi, diberi papan sepanjang tapak kaki untuk
tempat berpijak. Pemain berdiri di atas tapak, memegang ujung bambu
bagian atas baru melangkah ke arah yang sudah ditentukan.
Pemain
yang baik atau jika diperlombakan dikatakan sebagai pemain yang menang
adalh pemain yang lebih dulu sampai garis finish tanpa pernah jatuh.
Jika permainan ini dilaksanakan malam hari, para pemainnya melengkapi
dengan kuting niugh (mayang kelapa yang sudah mati), mayang ini
diselipkan antara selah jari, di kuping atau digigit dan ujungnya
diberi api. Hal ini bertujuan hanya untuk menakut-nakuti layaknya
seperti hantu.
0 komentar:
Posting Komentar