PERMAINAN TRADISIONAL SUMATERA UTARA
Permainan
Rimau berasal dari daerah Langkat dalam bahasa Melayu berarti harimau
yang berusaha untuk menangkap musuhnya dalam hal ini manusia. Sesuai
dengan namanya main rimau tergolong permainan keras, kompetitif yang
menonjolkan kekuatan tubuh serta keterampilan bela diri, maka permainan
ini sangat digemari anak laki-laki yang berumur 10 sampai 14 tahun.
Permainan ini dilaksanakan di sembarang waktu pada tempat yang lapang
seperti pekarangan sekolah, pekarangan rumah, langgar, lapangan luas di
tepi sungai dan dapat ditonton oleh masyarakat umum.
Latar
belakang permainan ini didasari oleh sejarah bahwa daerah Langkat
dulunya mempunyai harimau yang besar-besar walaupun dalam kenyataanya
bahwa harimau pada daerah Langkat tidak pernah mengganggu manusia.
Permainan ini tidak ada hubungannya dengan upacara-upacara adat
tertentu, tetapi permainan ini pantang dilakukan pada saat harimau
mengganas di suatu daerah.
Permainan ini dilakukan anak laki-laki sekitar 15 orang dan diiringi dengan teriakan/ucapan dalam bahasa Melayu Uroh ‘buru’, terkok’ terkam’, ‘nyarap’ tiarap’, rentap’, tarik’.
Bila
anak laki-laki berkumpul lebih kurang 15 orang, secara spontan
bersepakat untuk melakukan main rimau. Dengan cara melakukan undian
untuk menetapkan 1 orang memerankan harimau dan pemain yang menang
undian berperan sebagai pagar penghalang untuk harimau.
Saat
permainan dimulai harimau dikurung dalam lingkaran pagar tangan yang
satu dengan lainnya berpegang kuat sehingga sukar ditembus oleh harimau,
manusia yang berada di luar lingkaran berjaga-jaga serta menjaga jarak
untuk menghindari tangkapan harimau. Harimau berusaha sekuat tenaga
dengan segala taktik dan tipu daya, serta dengan kekerasan untuk
menangkap mangsa yang ada di luar pagar. Anak-anak yang membentuk
lingkaran sebaliknya berusaha dengan segala daya dan kekuatan untuk
membendung dan menghalangi maksud harimau dan tidak jarang bila
permainan dilakukan di tepi sungai, mereka melumuri badannya dengan
lumpur agar licin. Mangsa yang ada di luar pun senantiasa melakukan tipu
daya dan gerak-gerik, berada pada jarak yang jauh dari harimau.
Permainan ini dilaksanakan dengan penuh semangat dengan
teriakan-teriakan dalam bahasa Melayu seperti di atas sehingga permainan
terkesan ganas dan seru.
Dengan
waktu yang telah ditentukan, bila harimau dapat ke luar dari halaman
pagar dan dapat menangkap mangsa maka harimau dinyatakan sebagai
pemenang, dan bila harimau tidak dapat ke luar pagar atau dapat ke luar
dari pagar tetapi tidak dapat menangkap mangsa karena masuk kembali ke
dalam pagar maka harimau dinyatakan kalah.
Bagi
yang kalah dalam permainan diberi hukuman berupa kesediaan untuk
menggendong pemain yang menang pada jarak yang telah ditentukan.
0 komentar:
Posting Komentar