UPACARA ADAT DAN BERTANI
Secara
umum upacara-upacara adat yang diselenggrakan oleh petani selama
mengerjakan sawah dilakukan pada tahap-tahap tertentu. Misalnya pada
saat menjelang turun ke sawah untuk pertama kalinya.
Pada tahap ini masyarakat biasanya menyebutnya Kenduri ule Lhueng atau babah lhueng. Kenduri ini dilaksanakan pada saat air dimasukkan ke dalam alur yang akan mengairi sawah. Pada saat kenduri ule lhueng dilakukan pemotongan kerbau. Tempat kenduri biasanya dekat mulut alur.
Sesudah padi ditanam di daerah adat istiadat Kluet, dilangsungkan keunduri kanji pada
saat pai berumur 1-2 bulan, yaitu dengan membawa bubur ke sawah.
Mengantar bubur ke sawah dengan upacara tertentu yang dipimpin oleh kejurun belang.
Menjelang bunting atau dara atau padi berisi, diadakan kenduri sawah. Sedangkan untuk di daerah lainnya berbeda-beda dalam penyebutannya. Misalnya di Aceh besar biasa disebut keunduri geuba geuco di tempat kuburan yang dianggap kramat, di daerah Aceh Pidie diselenggarakan keunduri dara pade. Di daerah Aceh Utara diselenggarakan keunduri adam.
Sesudah memotong atau menuai, dilakukan keunduri pade baro.
Keunduri ini dilaksanakan secara sederhana oleh masing-masing petani di
rumah mereka untuk mengambil berkah. Boleh dikatakan di antara sekalian
keunduri-keunduri di atas keunduri permulaan persawahanlah yang
dilakukan secara besar-besaran. Dalam rangka memulai bermacam-macam
pekerjaan di sawah, ada upacara-upacara besar atau sederhana. Mulai dari
menabur bibit, menanam atau munomang, meletakan ikatan-ikatan padi atau raden, ke dalam beunehen atau seladang (pondok penyimpanan raden), memisahkan gabah yang bernas dengan hampa. Munaring, menumbuk padi sempai kepada memasa pertama kali padi baru itu.
Suku
Kluet pemeluk agama Islam yang teguh, bukan berarti upacara ini
dipersembahkan untuk dewa-dewa, melainkan perwujudan rasa syukur dan doa
kepada Tuhan, disamping merupakan bagian dari tradisi yang mengakar
sejak turun-temurun. Bagi para petani yang melakukan ritual tersebut
keberkahan menjadi tujuan utama dari upacara-upacara tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar