Sabtu, 13 Desember 2014

Rumah Kebaya Betawi

RUMAH KEBAYA, BETAWI1.jpg
Rumah Kebaya merupakan rumah adat Betawi dengan bentuk atap perisai landai yang diteruskan dengan atap pelana yang lebih landai, terutama pada bagian teras. Susunan atap tersebut apabila dilihat dari samping berlipat-lipat seperti lipatan kebaya.
Bangunan Rumah Kebaya ada yang berbentuk rumah panggung dan ada pula yang menapak di atas tanah dengan lantai yang ditinggikan. Masyarakat Betawi lama memiliki adat untuk membuat sumur di halaman depan rumah dan mengebumikan keluarga yang meninggal di halaman samping kanan rumah.
Lisplang Rumah Kebaya berupa papan yang diukir dengan ornamen segitiga berjajar yang diberi nama gigi balang. Di bagian tengah sebagai ruang tinggal dibatasi dinding tertutup, di luarnya merupakan teras-teras terbuka yang dikelilingi pagar karawang rendah. Dinding bagian depan biasanya dibuat dari panel-panel yang dapat dilepas saat pemilik rumah menyelenggarakan acara yang membutuhkan ruang lebih luas. Tiang-tiang rumah lebih tampak jelas di bagian teras, berdiri di atas lantai yang agak naik dari ketinggian tanah di halaman. Terdapat tangga pendek dari batu-bata atau kayu untuk mencapai teras rumah.
Ruang-ruang terbagi dengan hirarki dari sifat publik di bagian depan menuju sifat privat dan servis di bagian belakang. Beranda depan adalah tempat untuk menerima tamu dan bersantai bagi keluarga yang diberi nama amben. Lantai teras depan yang bernama gejogan selalu dibersihkan dan siap digunakan untuk menerima dan menghormati tamu. Gejogan dihubungkan tangga yang disakralkan oleh masyarakat Betawi dengan nama balaksuji, sebagai satu-satunya lokasi penting untuk mencapai rumah. Ruang berikutnya adalah kamar tamu yang dinamakan paseban. Setelah ruang tamu terdapat ruang keluarga yang berhubungan dengan dinding-dinding kamar, ruang ini dinamakan pangkeng. Selanjutnya ruang-ruang berfungsi sebagai kamar-kamar tidur dan terakhir adalah dapur yang diberi nama srondoyan.
Secara umum arsitekturnya seperti monas yang terpotong bagian tugunya. Rumah Kebaya juga melambangkan penduduk Jakarta yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Pada saat-saat tertentu, Rumah Kebaya sering digunakan untuk mengadakan acara selamatan atau hajatan khas Betawi.

0 komentar:

Posting Komentar