Sabtu, 13 Desember 2014

Saka Warsa

suku-tengger.jpg
SISTEM KALENDER SUKU TENGGER
Tengger adalah sebuah kota atau desa yang berada di bawah kaki Gunung Bromo Jawa Timur. Pada awalnya tahun 100 SM orang-orang Hindu Waisya yang beragama Brahma bertempat tinggal di pantai-pantai yang sekarang dinamakan dengan kota Pasuruan dan Probolinggo. Setelah Islam mulai masuk di Jawa pada tahun 1426 SM dan keberadaan mereka mulai terdesak maka mereka mencari daerah yang sulit dijangkau oleh manusia (pendatang) yaitu di daerah pegunungan tengger, pada akhirnya mereka membentuk kelompok yang di kenal sebagai tiang tengger (orang tengger).
Dalam kebudayaan masyarakat Tengger mempunyai sistem kalender mandiri. Nama untuk sistem kalender mereka adalah Tahun Saka atau Saka Warsa. Jumlah hari dalam sistem kalender suku Tengger adalah 30 hari (masing-masing bulan dibulatkan). Jumlah hari kalender Tengger yang bermula pada tanggal 1 sampai 15 disebut tanggal hari dan 15 sampai 30 disebut Panglong Hari (sebutan dalam masyarakat Tengger adalah Panglong siji, panglong loro). Pada tanggal dan bulan tertentu terdapat tanggal yang digabungkan yaitu tumbuknya dua tanggal.
Perhitungan Tahun Saka di Indonesia jatuh pada tanggal 1 (sepisan) sasih Kedhasa (bulan kesepuluh) yaitu sehari setelah bulan tilem (bulan mati), tepatnya pada bulan Maret dalam Tahun Masehi (Supriyono, 1992). Cara menghitung kalender tersebut adalah dengan rumus tiap bulan berlangsung 30 hari, sehingga dalam 12 bulan terdapat 360 hari. Untuk wuku dan hari pasaran tertentu dianggap sebagai wuku atau hari tumbuk sehingga ada dua tanggal yang harus disatukan dan akan terjadi pengurangan jumlah hari pada tiap tahunnya.
Untuk melengkapi atau menyempurnakannya sistem kalender masyarakat Tengger tiap lima tahun atau satu windu tahun wuku akan diadakan perhitungan ulang. Pada waktu tersebut ada bulan yang ditiadakan, digunakan untuk mengadakan perayaan Unan-unan, yang kemudian tanggal dan bulan seterusnya digunakan untuk memulai bulan berikutnya yaitu bulan Dhesta atau bulan kesebelas.
Dalam budaya Tengger terdapat istilah Mecak yaitu perhitungan kalender Tengger. Istilah mecak akan dipakai untuk menghitung atau mencari tanggal yang tepat untuk melaksanakan upacara-upacara besar seperti Karo, Kasada maupun upacara Unan-unan.
Nama – Nama Hari Suku Tengger.
1. Dhite           : Minggu
2. Shoma         : Senin
3. Anggara      : Selasa
4. Budha         : Rabu
5. Respati        : Kamis
6. Sukra           : Jum’at
7. Tumpek       : Sabtu
Nama – Nama Bulan Suku Tengger
1. Kartika        : Kasa
2. Pusa             : Karo
3. Manggastri : Katiga
4. Sitra             : Kapat
5. Manggakala : Kalima
6. Naya            : Kanem
7. Palguno       : Kapitu
8. Wisaka        : Kawolu
9. Jito              : Kasanga
10. Serawana   : Kasepoloh
11. Pandrawana : Destha
12. Asuji          : Kasada

0 komentar:

Posting Komentar