Sabtu, 13 Desember 2014

Kueneunong, Sistem Kalender Suku Kluet


KEUNEUNONG: SISTEM KALENDER PERSAWAHAN SUKU KLUET

Dalam bahasa Kluet atau Jamee, sawah biasanya disebut payo. Dalam tradisi persawahan masyarakat Aceh, khususnya Kluet, dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu sawah tadah hujan dan sawah dengan irigasi. Pada sawah tadah hujan si petani terpaksa menyesuaikan kegiatan di sawah dengan keadaan musim. Sebaliknya, pada sawah dengan irigasi, si petani tidak begitu dipengaruhi oleh keadaan musim, karena sawah tersebut telah mempunyai sistem irigasi yang teratur.
Jenis-jenis padi yang ditanam di daerah Kluet ialah si malu, si naek, si rendeh, si ayu, si rancak, si kuneng, si pulau, dan si gupai.
Adapun tata cara pengerjaan sawah yang tidak punya sisten pengairan secara teratur ialah dengan mengikuti kalender adat Aceh pada umumnya. Kalender tersebut mengatur tahap-tahap dalam mengolah sawah. Tahap-tahap tersebut disebut keuneunong. Setiap kegiatan yang berlangsung dalam pengerjaan sawah harus disesuaikan dan diselaraskan dengan siklus peredaran keunenong. Bila salah satu aktivitas di sawah saja tak bersesuaian dengan keuneunong yang menjadi pasangannya, maka sawah yang dikerjakan tidak akan memberi hasil yang wajar. Sebab keuneunong itu sangat erat hubungannya dengan keadaan cuaca atau musim. Ungkapan keuneunong dari masing-masing tahap kegiatan itu telah digubah dalam bentuk untaian syair.
  • Keunong siblaih tabu jareung-jareung
  • Keunong sikureung tabu beurata
  • Keunong tujoh pade lam umong
  • Keunong limong pade ka dara
  • Keunong lhe pade ka roh
  • Pade seumokoh buleun keunong sa.
Maksud dari syair tersebut ialah larik pertama: /pada waktu bulan kena sebelas orang telah memulai membajak/. Pendapat itu bagi petani yang menanam padi berumur panjang seperti Si Pase dan si naek (8 bulan), sdah boleh ditaburkan. Adapun larik selanjutnya secara berturut-turut /Pada bulan kena sembian semua jenis padi sudah ditabur/Pada saat bulan kena tujuh benih padi dari persemaian dicabut untuk ditanam di dalam sawah/Pada saat bulan kena lima padi sudak dara/Pada saat bulan kena tiga padi sudah mulai berbunga/Dan pada saat bulan kena satu, semua padi harus sudah menguning untuk dipotong/. Selisih antara masing-masing keuneunong itu sekitar dua bulan.

Adapun proses kegiatan yang dilakukan oleh petani dalam mengerjakan sawah ialah dengan cara membajak dengan menggunakan langai yang ditarik kerbau.  Kemudian dilanjutkan dengan menabur bibit, menyikat, menanam, membuang rumput, menuai, mengirik, dan mengangin.
Sistem milik yang dianut oleh masyarakat Kluet atau masyarakat adat Aceh pada umumnya ialah hak milik, bagi hasil, sewa, dan gadai. Sistem-sistem tersebut berbeda-beda dalam sistem bagi hasil pertaniannya.

0 komentar:

Posting Komentar