Seni Tari Tradisional Betawi
Seni tari tradisional Betawi sebagaimana
seni tari dari suku-suku lainnya di Indonesia, merupakan bagian dari
sistem representasi sekaligus kristalisasi dari keseharian
masyarakatnya. Jika kembali menilik fungsi tari, maka salah satunya
adalah sebagai ekspresi atau ungkapan perasaan yang divisualisasikan
dalam bentuk gerak. Salah satu jenis tari tradisional Betawi yang
memiliki fungsi sebagai ungkapan perasaan adalah Tari Renggong Manis.
Tarian tradisi etnik Betawi ini
merupakan hasil kawin silang budaya, yaitu Tari Renggong Manis. Tarian
yang merupakan ungkapan kebahagiaan dan rasa kebersamaan para remaja
putri ini merupakan perpaduan antara budaya Betawi, Arab, India, dan
terutama budaya Cina Klasik. Tidak heran jika melihat banyaknya pengaruh
budaya luar yang banyak masuk ke dalam budaya Betawi, mengingat letak
Jakarta dan adanya pelabuhan Sunda Kelapa sendiri yang merupakan pintu
menuju Indonesia di masa lampau.
Tari Renggong Manis biasa dimainkan
dalam acara-acara resmi. Biasanya ditampilkan pertama sebelum memasuki
acara utama, sebagai media penyambutan tamu. Kebahagiaan tuan rumah atas
kedatangan tamunya diasosiasikan dengan keceriaan Tari Renggong Manis
tersebut.
Adanya ansambel orkes Gambang Kromong
sepertinya telah banyak memengaruhi kesenian dan tradisi Betawi, melihat
betapa banyaknya tarian-tarian yang diiringi oleh musik ini. Penampilan
Tari Renggong Manis juga diiringi oleh musik Gambang Kromong yang
didominasi oleh suara rebab dua dawai.
Terdengar jelas bahwa dalam
liukan-liukan suara rebab tersebut tedapat unsur etnik Cina. Juga dari
kostum yang mengiasi tubuh penari. Dapat dilihat bahwa pemilihan warna
yang mencolok, motif kain dan pernak-perniknya terpengaruh oleh budaya
Cina.
0 komentar:
Posting Komentar