Selain
identik dengan saling maaf-memaafkan, lebaran di Indonesia juga kental
dengan budaya pulang kampung, silaturahim dan makan bersama. Salah
satunya adalah tradisi binarundak yang dilaksanakan di Motoboi Besar, Kotamobagu, Sulawesi Utara. Binarundak diselenggarakan
oleh perantau asal Motoboi Besar yang sedang pulang kampung beserta
masyarakat setempat pada tiga hari setelah lebaran.
Binarundak
merupakan tradisi membakar nasi jaha bersama-sama, kemudian memakannya
ramai-ramai. Nasi jaha ini merupakan nasi khas Sulawesi Utara, berbahan
dasar ketan dan santan yang disertai bumbu. Nasi tersebut kemudian
dibungkus daun pisang dan dimasukkan ke dalam bambu untuk dipanggang
atau dibakar. Bambu-bambu nasi jaha diletakan berjajar di atas serabut
kelapa atau ganofu yang dibakar.Tempat pelakasanaannya terkadang di tepi jalan depan rumah atau di lapangan terbuka.
Tradisi binarundak terinsipirasi
dari tradisi makan ketupat bersama di daerah sekitar Motoboi Besar,
seperti di Gorontalo dan Minahasa. Dikarenakan ketupat sudah menjadi
makanan yang banyak dikenal, maka dipilih nasi jaha yang merupakan nasi
khas Sulawesi Utara. Tradisi ini juga dibuat sebagai media silaturahim
masyarakat rantau dengan masyarakat setempat. Oleh karena itu, rasa
kekeluargaan dan kebersamaan sangat kuat dalam pelaksanaan tradisi binarundak. Kedepannya, tradisi binarundak akan dijadikan sebagai acara tetap tahunan dan menjadi ikon Kotamobagu sebagai tujuan wisata kuliner.
0 komentar:
Posting Komentar