ISTILAH DAN TATA CARA PERGAULAN DALAM KEKERABATAN SUKU ACEH
Sistem istilah-istilah dalam kekerabatan, menunjukkan sopan santun pergaulan kekerabatan. Istilah-istilah kekerabatan dalam masyarakat Aceh hanya dikenal untuk tiga tingkat ke atas dan tiga tingkat ke bawah dari ego. (dalam masyarakat Gayo dikenal lima tingkat ke atas dan tiga tingkat ke bawah). Istilah-istilah tersebut terlihat dalam hubungan antar diri (inter personal relationship)
ego = orang yang jadi pokok pembicaraan.
ac = bang, tumuda, pelem (A), bang (T), udo (Aj), ogek (Aj) abang (G).
a = lem, bang, adeun, (A), kake (T), udo, agek (Aj), abang (G).
b = pe, da, kak (A), dapo (T), uda, anak, uning (Aj), aka (G).
c = uerung rum oh (A), ureung rumoh (T), bini (Aj), pake umah ni (G).
c dan d = adek, adoi (A), adik (T), adiek (Aj), ngi (G).
la = ayah, du, abu, abah, bapak (A), ayah, wan, untu (T) ayah, abu (Aj), ama (G).
l a l = ayahwe, (A), teungkuwa ( ï ) , poya, pak tuwo (Aj), amakul (G).
Ia2 = wa, makwa (A), wa (T), mak tuwo (Aj). we (G).
Ia3 = makcut, teh, cut po (A), cut po.(T), etek, makbit (Aj), ngah (G).
Ia4 = ayahcut, ayahlot, ayah eek, apa (A), bapa (T), wen pak, ketek (Aj), aman ngah (G).
lb = mak, nyak, ma (A), rua (T), umak (Aj), ine (G).
l b l = makwa, nyakwa, wa (A), wa (T), mak tuwo (Aj), ibikul (G).
1 b2 = ayahwa (A), teungkuwa (T), poya pak tuwo (Aj), punkul (G).
Ib3 = ayahcut, pacut, ayah lot (A), bapa (T), wen, pak ketek, maniak (Aj), punngah (G).
Ib4 = makcut, teih, maklot (A), mencut, cut po (T), etek makbit (Aj), ibicu (G).
2 a = nek gam, tu, ayah, nek, nek tu (A), kake (T), andung (Aj), awan (G).
2al = nek, nekwa (A), kake (T), andung (Aj), awan (G).
2a2 = nekwa, wa (A), dapo (T), nek tuwo (Aj, anan (G).
2a3 = nek lot, nek (A), atok (T), nek ketek (Aj), anan (G).
2b - 2b 1 = nek (A), ni (T), uci (Aj), anan (G).
2al-2a5 = panggilan sama seperti dengan pihak ayah.
3a dan 3b = nek nyang (A), munyang (T), munyang (Aj), datu (G).
l y 1-1 y3 = aneuk keumun (A), keumun (T), anak kamun (Aj), until (G).
g = meulintei (A), mantu (T), menunte (Aj), kile (G).
2zl-2z2 = cuco (A), cucu (T), cuso (Aj), kumpu (G).
3f 1 -3f3 = eet (A), bunyut (T), bunyut (Aj), bunyut (G).
Sopan-santun pergaulan kekerabatan
Seorang ayah dalam kehidupan suatu keluarga sangat disegani oleh anggota-anggota keluarga. Maka seorang anak lebih rapat pergaulannya dengan ibu. Segala sesuatu masalah yang hendak disampaikan dalam keluarga tidak melalui ayah, tetapi selalu melalui ibunya.
Sistem istilah-istilah dalam kekerabatan, menunjukkan sopan santun pergaulan kekerabatan. Istilah-istilah kekerabatan dalam masyarakat Aceh hanya dikenal untuk tiga tingkat ke atas dan tiga tingkat ke bawah dari ego. (dalam masyarakat Gayo dikenal lima tingkat ke atas dan tiga tingkat ke bawah). Istilah-istilah tersebut terlihat dalam hubungan antar diri (inter personal relationship)
ego = orang yang jadi pokok pembicaraan.
ac = bang, tumuda, pelem (A), bang (T), udo (Aj), ogek (Aj) abang (G).
a = lem, bang, adeun, (A), kake (T), udo, agek (Aj), abang (G).
b = pe, da, kak (A), dapo (T), uda, anak, uning (Aj), aka (G).
c = uerung rum oh (A), ureung rumoh (T), bini (Aj), pake umah ni (G).
c dan d = adek, adoi (A), adik (T), adiek (Aj), ngi (G).
la = ayah, du, abu, abah, bapak (A), ayah, wan, untu (T) ayah, abu (Aj), ama (G).
l a l = ayahwe, (A), teungkuwa ( ï ) , poya, pak tuwo (Aj), amakul (G).
Ia2 = wa, makwa (A), wa (T), mak tuwo (Aj). we (G).
Ia3 = makcut, teh, cut po (A), cut po.(T), etek, makbit (Aj), ngah (G).
Ia4 = ayahcut, ayahlot, ayah eek, apa (A), bapa (T), wen pak, ketek (Aj), aman ngah (G).
lb = mak, nyak, ma (A), rua (T), umak (Aj), ine (G).
l b l = makwa, nyakwa, wa (A), wa (T), mak tuwo (Aj), ibikul (G).
1 b2 = ayahwa (A), teungkuwa (T), poya pak tuwo (Aj), punkul (G).
Ib3 = ayahcut, pacut, ayah lot (A), bapa (T), wen, pak ketek, maniak (Aj), punngah (G).
Ib4 = makcut, teih, maklot (A), mencut, cut po (T), etek makbit (Aj), ibicu (G).
2 a = nek gam, tu, ayah, nek, nek tu (A), kake (T), andung (Aj), awan (G).
2al = nek, nekwa (A), kake (T), andung (Aj), awan (G).
2a2 = nekwa, wa (A), dapo (T), nek tuwo (Aj, anan (G).
2a3 = nek lot, nek (A), atok (T), nek ketek (Aj), anan (G).
2b - 2b 1 = nek (A), ni (T), uci (Aj), anan (G).
2al-2a5 = panggilan sama seperti dengan pihak ayah.
3a dan 3b = nek nyang (A), munyang (T), munyang (Aj), datu (G).
l y 1-1 y3 = aneuk keumun (A), keumun (T), anak kamun (Aj), until (G).
g = meulintei (A), mantu (T), menunte (Aj), kile (G).
2zl-2z2 = cuco (A), cucu (T), cuso (Aj), kumpu (G).
3f 1 -3f3 = eet (A), bunyut (T), bunyut (Aj), bunyut (G).
Sopan-santun pergaulan kekerabatan
Seorang ayah dalam kehidupan suatu keluarga sangat disegani oleh anggota-anggota keluarga. Maka seorang anak lebih rapat pergaulannya dengan ibu. Segala sesuatu masalah yang hendak disampaikan dalam keluarga tidak melalui ayah, tetapi selalu melalui ibunya.
Situasi
kehidupan masyarakat Aceh sehari-hari urusan yang kecil-kecil menjadi
urusan ibu, kecuali urusan itu memang perlu mendapat perhatian seorang
ayah.
Hubungan
mertua dengan menantu sangat terbatas, lebih-lebih dengan menantu
laki-laki. Antara menantu dengan mertua sangat jarang berbicara,
kadang-kadang sampai lahir seorang anak, kalaupun ada sangat terbatas.
Menurut
pandangan masyarakat Aceh adalah tidak baik seorang menantu banyak
berbicara dengan mertuanya, juga begitu sebaliknya. Maka tidak sedikit
seseorang yang baru mengawinkan anaknya, ia akan pindah tempat tidur ke
dapur, supaya jangan terdengar percakapan menantunya atau jangan saling
bertemu pandangan. Bila ada sesuatu masalah yang sangat penting
disampaikan oleh mertua, lebih-lebih mertua perempuan kepada menantunya
yang laki-laki, ia tidak berhadapan langsung, kadang-kadang ia berbicara
dari bilik dinding atau tabir.
Di Gayo
pembicaraan antara menantu dengan mertua diusahakan melalui orang
ketiga, meskipun orang ketiga itu adalah seorang bayi. Bila menantu
berpapasan dengan mertua (terutama mertua laki-laki) 'mereka biasanya
saling mengalihkan pandangan atau tidak saling menatap. Namun keadaan
ini sekarang sudah sedikit berubah.
Perasaan
malu atau segan antara mertua dengan menantu, menandakan mertua sangat
hormat kepada menantu, begitu juga sebaliknya. Tetapi hubungan mertua
dengan cucunya sangat intim dan manja, kadang-kadang lebih dari anaknya
sendiri. Maka banyak orang-orang generasi sekarang, tidak mau anaknya
tinggal bersama kakek atau neneknya. Karena terlalu dimanja menyebabkan
si anak tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadiannya yang
murni. Seorang menantu biasanya lebih akrab dengan adik iparnya yang
lebih kecil. Adik ipar menjadi perantara antara menantu dengan mertua,
bila istrinya tidak ada di rumah.
Mungkin
menantunya ingin meminta sesuatu atau menyampaikan masalah penting.
Anak biasanya lebih akrab dengan pihak saudara-saudara ibunya, walau
saudara-saudara dari ayahnya yang bertanggungjawab, apabila ayahnya
meninggal. Keadaan di Gayo, dengan kerabat pihak ayah tetap lebih akrab.
Hubungan
kekerabatan yang sudah agak jauh, baik pihak istri maupun pihak suami
(laki-laki) tidak begitu terbatas seperti antara menantu dengan mertua,
asal tidak mengeluarkan kata-kata yang kotor. Menegur seseorang dengan
hormat, tidak boleh bersenda gurau atau tertawa terbahak-bahak.
0 komentar:
Posting Komentar