Jumat, 12 Desember 2014

Jembatan Petekan

jembatan petekan_1397722918.png
Jembatan Petekan bertempat di Jalan Sarwajalah, kelurahan Petekan, kecamatan Pegirian, Surabaya Jawa Timur. Jembatan Petekan memiliki tinggi 1,70m di atas permukaan air sungai saat pasang dan 1,20m di bawah jalan raya. Luas lahannya 2354m² dan luas bangunannya 1650m².
Jembatan Petekan didirikan oleh NV Braat and Co. pada tahun 1900. Pada Pemerintahan Belanda di Indonesia, jembatan tersebut dinamakan jembatan Ferwerdarbug. Jembatan tersebut memisahkan sungai Kalimas dan muara selat Madura.
Nama Petekan berasal dari bahasa jawa ‘Petek’ yang berarti ‘ditekan’. Dengan menekan tombol mekaniknya (‘dipetek’). Maka geladak jembatan akan naik, sehingga alur pelayaran akan terbuka dan kapal-kapal dapat lewat. Hal ini dikarenakan sungai Kalimas pada saat itu merupakan alur transportasi perdagangan ke daerah Kembang Jepun.
Berukuran 11mx50m, Jembatan Petekan terbagi 2 bagian yaitu sebelah barat dan timur pilar jembatan. Konstruksi geladaknya terdiri dari balok-balok gelagar yang terpasang searah panjang konstruksinya dan diikat dengan baja siku yang posisinya menyilang diantara balok-balok gelagar. Balok-balok ini dan baja siku merupakan tumpuan untuk papan kayu jati geladak yang kemudian diberi lapisan aspal.
Pada masa lalu geladak dapat digerakkan ke atas oleh baja pengungkit sisi utara terdapat ruangan operator dengan atap dari papan jati. Jembatan Petekan ini memiliki lampu penerangan yang terpasang di bangunan menara dan kedua sisi ujung jembatan. Pada tahun 1980-an geladak jembatan tidak bisa diangkat lagi, dan Januari 2011 geladak jembatan dipotong karena balok-balok gelagar dan siku dicuri (2010) sehingga geladak ambruk ke sungai dan mengahalangi pelayaran kapal-kapal di bawahnya.

0 komentar:

Posting Komentar