Kesultanan Asahan
secara resmi berdiri pada tahun 1630. Kesultanan ini merupakan
kesultanan kecil yang berada dibawah kekuasaan Aceh. Struktur kekuasaan
tertinggi berada di tangan Sultan Aceh. Di daerah Asahan sendiri,
kekuasaan tertinggi berada di tangan Sultan dengan gelarnya Yang Dipertuan Besar/ Sri Paduka Raja. Sedangkan jabatan yang lebih rendah adalah Yang Dipertuan Muda. Untuk wilayah Batubara dan wilayah-wilayah lain yang lebih kecil, kekuasaan tertinggi ada di tangan Datuk.
Pada tanggal 12 September 1865, Kesultanan Asahan
berhasil dikuasai Belanda. Sejak saat itu, kekuasaan tertinggi berada
di tangan pemerintah Hindia-Belanda. Sebagai wakil pemerintah
Hindia-Belanda, ditunjuk seorang Kontrolir yang berkedudukan di Tanjung
Balai. Hal tersebut berdasar pada Gouverment Besluit tanggal 30 September 1867 No.2 tentang pembentukan Afdeeling Asahan. Wilayah kekuasaannya dibagi menjadi tiga, yakni Onder Afdeeling Batubara, Onder Afdeeling Asahan, dan Onder Afdeeling Labuhan Batu.
0 komentar:
Posting Komentar