Jumat, 12 Desember 2014

Sejarah Singkat Kesultanan Deli


Salah satu kesultanan yang berada di bawah kekuasaan Aceh adalah Kesultanan Deli. Kesultanan ini didirikan oleh Dalik pada tahun 1630. Setelah Dalik mangkat pada tahun 1653, putranya Tuanku Panglima Perunggit naik tahta menggantikannya. Pada tahun 1669, Tuanku Panglima Perunggit mengumumkan pemisahan diri dari Kesultanan Aceh. Ibukotanya berada di Labuhan, sekitar 20 kilometer dari Medan.
Akan tetapi, pergantian kekuasaan tidak berjalan mulus. Demikian yang terjadi pada tahta Sultan Deli di tahun 1720. Pada pergantian tahta tersebut, Deli pecah dan dibentuk Kesultanan Serdang. Kesultanan Deli sempat direbut oleh Kesultanan Siak Sri Indrapura dan Kesultanan Aceh.
Pada tahun 1858, Tanah Deli menjadi milik Belanda setelah Sultan Siak, Sharif Ismail, menyerahkan tanah kekuasaannya kepada Belanda. Pada tahun 1861, Kesultanan Deli secara resmi diakui merdeka dari Siak maupun Aceh. Hal ini menyebabkan Sultan Deli bebas untuk memberikan hak-hak atas lahan pertanian kepada Belanda juga kepada perusahaan-perusahaan asing lainnya. Hasil dari tanah-tanah pertanian tersebut membuat Kesultanan Deli berkembang pesat. Perkembangannya dapat terlihat dari semakin kayanya kesultanan berkat usaha perkebunan terutama tembakau.

0 komentar:

Posting Komentar