Masjid
as-Syakirin memiliki letak di antara permukiman penduduk. Secara
adminstratif terletak di Jalan Raya Deli Tua, Kampung Deli Tua,
Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Belum banyak
informasi yang didapat mengenai sejarah masjid ini. Akan tetapi,
berdasarkan penuturan masyarakat setempat masjid ini dibangun sekitar
tahun 1819 dan merupakan bagian dari peninggalan Sultan Deli. Perawatan
dan pengelolaan masjid dilakukan oleh keturunan Sultan Deli dan
masyarakat sekitar masjid.
Pada
tahun 1992, masyarakat melakukan swadaya untuk melakukan pemugaran
masjid. Bangunannya memiliki luas 20 x 22 meter dengan denah persegi
panjang. Pintu masuk masjid berada di sebelah selatan. Sekitar masjid
terdapat halaman yang sekelilingnya dipagar besi. Selain halaman, Masjid
as-Syakirin juga memiliki serambi, ruang utama untuk sholat, menara,
dan tempat wudhu.
Serambi
masjid berada di sisi depan (dimana masjid menghadap ke arah selatan),
belakang, dan samping timur. Untuk menuju serambi terdapat dua jalan,
yakni tangga yang berada di sebelah barat dan timur. Tangga tersebut
terbuat dari keramik di sisi depan masjid. Serambi tidak ada di sisi
barat masjid karena di sisi tersebut terdapat mihrab. Sekeliling serambi
diberi pagar dan memiliki enam tiang bulat yang tingginya kurang lebih 2
meter. Antara tiang satu dan tiang lainnya dihubungkan dengan hiasan
lengkungan. Selain di antara tiang, bentuk lengkungan juga dapat
ditemukan di tembok pembatas antara teras dengan ruang utama.
Sama
seperti letak serambi, pintu ruang utama juga berada di bagian depan,
selatan dan sisi timur masjid. Sedangkan jendela hanya terdapat di sisi
barat dengan jumlah empat buah. Masing-masing dua buah berada di sebalah
kiri dan kanan mihrab. Di atas setiap pintu dan jendela terdapat
ventilasi. Sebagai ruangan untuk sholat, di dalam ruang utama juga
terdapat mihrab dan mimbar. Mihrab berbentuk setengah lingkaran,
menjorok ke luar sisi barat, dan terbuat dari marmer. Bagian atas mihrab
berbentuk lengkung tiga, dimana di dalam mihrab itu sendiri terdapat
ventilasi dengan bentuk segitiga. Terdapat tiang berbentuk bulat yang
berdiri dari lantai sampai ke plafon di depan mihrab. Adapun mimbar yang
juga berada di ruang utama memiliki sembilan anak tangga, terbuat dari
kayu, dan bagian puncak mimbar berbentuk kubah serta meruncing.
Masjid as-Syakirin memiliki atap dua tingkat atau tumpang dua
berbahan genteng . Bagian puncaknya berbentuk bulat segi delapan
terbuat dari kubah. Adapun mihrab di bagian barat memiliki atap sendiri
dari bahan cor dengan bentuk bulat. Menara yang terbuat dari beton juga
turut melengkapi bangunan bersejarah ini. Tinggi menara dari dasar
sampai ke puncak menara kurang lebih mencapai 20 meter. Menara terbagi
ke dalam tiga bagian, yakni bagian kaki, tengah, dan atap. Bagian kaki
berbentuk persegi dan berpintu. Bagian tengah memiliki bentuk yang sama,
namun dihiasi dengan tiang tegak dan datar. Bagian atasnya dikelilingi
pagar dan memiliki tiang di keempat sudutnya. Sedangkan bagian atap
memiliki bentuk kubah dan terdapat bulan-bintang di puncaknya. Kemudian
di bagian timur masjid terdapat bangunan baru yang difungsikan sebagai
tempat berwudhu.
0 komentar:
Posting Komentar