Makam Joko Taruno
terletak di Jalan Blimbing, kelurahan Embong Kaliasin, kecamatan
Genteng, Surabaya Jawa Timur. Luas bangunan dari makam ini yaitu 9 m².
Pangeran
Joko Taruno adalah putra Eyang Brawijaya pungkasan (yang dituliskan
pada batu marmer di bawah batu andesit berada) yang akan menyunting
putri Adipati Surabaya. Adipati Surabaya tidak keberatan namun dengan
syarat Joko Taruno harus mengalahkan Pangeran Situbondo terlebih dahulu.
Terdorong keinginannya untuk menyunting sang putri, maka berangkatlah
Joko Taruno ke hutan untuk menantang Pangeran Situbondo, namun sayang
Joko Taruno kalah dalam pertarungan.
Kekalahannya
tidak sampai membuatnya terbunuh, sehingga Joko Taruno mengadakan
sayembara bahwa “barang siapa bisa mengalahkan Pangeran Situbondo akan
mendapatkan hadiah separuh kekayaannya”. Mendengar sayembara tersebut
datanglah Joko Jumput putra Mbok Rondo Prabankenco untuk mencoba, maka
ditantanglah Pangeran Situbondo oleh Joko Jumput. Selanjutnya kembali ke
Surabaya di mana dihadapan Adipati Suroboyo kemenangan Joko Jumput atas
Pangeran Situbondo diakui oleh Joko Taruno sebagai kemenangannya, namun
Adipati Suroboyo tidak begitu saja mempercayainya, maka untuk
membuktikannya disuruhlah keduanya bertarung untuk menentukan siapa yang
menjadi pemenang sesungguhnya.
Adapun yang dimaksud makam Pangeran Joko Taruno
adalah dua buah batu candi dari bahan batu andesit, batu pertama (yang
letaknya lebih tinggi) berukuran Panjang: 56cm, Lebar:43cm, Tebal: 10cm,
batu kedua (yang letaknya lebih rendah) berukuran Panjang: 64cm, Lebar:
60cm, Tebal: 20cm. Kedua batu tersebut sebagai tempat sanggar pamujan
daripada kompleks makam karena orang yang dimakamkan disini tidak ada.
Namun demikian tempat ini masih dianggap keramat oleh masyarakat sekitar
serta rata-rata dalam 1 bulan jumlah pengunjungnya ± 90 orang. Juru
kunci makam bernama Bapak Sumadji.
0 komentar:
Posting Komentar