Permainan
bedil buluh merupakan jenis permainan yang umum dimainkan anak-anak
nusantara. Begitupula dengan anak-anak laki-laki pada rentang umur 7 –
12 tahun di wilayah Jambi yang biasa memainkannya. Bedil buluh juga
sering disebut dengan istilah bedil bambu. Namun di Jambi, bedil bambu
merupakan jenis permainan lain yang mirip dengan meriam.
Proses
pembuatan peralatan dari permainan ini adalah dengan memilih bambu
kemudian memotongnya. Potongan bambu bambu sepanjang satu ruas yang
sebelah ujungnya dibuang. Sedangkan tulang ruas bagian pangkal tidak
dibuang, kemudian buluh dipotong dua. Jika panjang ruas sekitar 50 cm,
maka bagian pangkal buluh yang akan berfungsi sebagai gagang ukurannya
berkisar antara 10 – 12 cm. Sedangkan bagian ujungnya berfungsi sebagai
bodi bedil panjangnya sekitar 38 – 40 cm.
Proses
dilanjutkan dengan mengambil sepotong bilah bambu tua untuk diraut dan
dipasangkan ke lubang yang terdapat pada gagang bedil. Keadaan tersebut
akan membuat kedudukan bilah bambu stabil atau tidak goyang. Permainan
bedil buluh mengandung nilai juang, juga persatuan dan kesatuan. Hal ini
dapat dilihat dari susunan taktik dan strategi agar bisa melumpuhkan
lawan.
Permainan
buluh bambu biasanya dilakukan pada musim jambu yang mulai berputik.
Hal ini dikarenakan putik jambu air akan digunakan sebagai pelurunya.
Teknis bermainnya adalah memasukkan putik jambu ke dalam lubang pangkal
bodi dengan cara memukul menggunakan pangkal gagang bedil hingga padat.
Kemudian peluru kedua dipasang lagi pada pangkal bodi.
Setelah
dua peluru masuk, antan bedil mendorongnya dengan cara mengehentakkan.
Dengan proses ini maka udara dalam bodi bedil didesak ke luar melalui
ujung bodi bedil. Karena desakan udara tersebutlah maka peluru pertama
yang sudah ada diujung bodi bedil terpental ke luar dan menghasilkan
bunyi ledakan.
Pada
awalnya permainan bedil buluh dimainkan secara perorangan bagi
anak-anak desa untuk mengisi waktu luang. Kemudian berkembang menjadi
jenis permainan perang-perangan yang dilakukan secara berkelompok.
Setelah dibagi kelompok, permainan dilakukan layaknya seperti sebuah
peperangan. Pemain mana saja yang terkena peluru, maka dianggap mati.
Pemenang akan ditentukan oleh banyaknya anggota yang masih hidup.
0 komentar:
Posting Komentar