Jumat, 12 Desember 2014

Permainan Dang-adangan

dang-adangan_1374739025.jpg
PERMAINAN TRADISIONAL SUMATERA SELATAN
Permainan Dang-adangan berarti saling menghadang yang populer di daerah OKU. Sedangkan di daerah Palembang populer dengan istilah Ulo-cadang.  Adapun di daerah lain, seperti Jawa Tengah dan Yogyakarta, permainan ini dikenal dengan nama gobak-ongkeh. Permainan ini tidak menggunakan peralatan khusus ataupun iringan musik. Yang diperlukan untuk melangsungkan permainan ini adalah arena bermain berupa sebidang tanah atau tempat terbuka yang bisa dibentuk persegi panjang sekitar 6 x 10 meter atau lebih besar lagi. Pada sisi panjang dibuat pintu atau gawang yang dibatasi bata, batu, atau benda lain. Jumlah pintu atau gawang disesuaikan dengan jumlah anggota regu. Dimana permainan ini terdiri dari dua regu dengan masing-masing anggota minimal tiga orang. Permainan ini bisa dilakukan kapan saja di waktu luang.
Setelah dilakukan pembentukan regu, kemudian diundi untuk menentukan regu mana yang akan bermain dan regu mana yang akan menjadi penjaga. Setiap anggota regu penjaga berdiri dan berjaga di pintu atau gawang masing-masing. Sedangkan regu pemain harus berusaha menerobos dari pintu terdepan sampai pintu terbelakang dengan cara mengganggu konsentrasi penjaga. Sebaliknya, penjaga harus berusaha agar tidak ada pemain yang berhasil melewati pintunya atau menangkap pemain yang berusaha melewati pintu yang dijaganya.
Pemain yang berhasil disentuh atau ditangkap penjaga di garis pintu ataupun di dekat pintu dinyatakan mati dan tidak dapat melanjutkan permainan. Kemenangan dihitung saat ada pemain yang berhasil melewati garis pintu sampai garis terbelakang dan berhasil kembali lagi ke tempat awal. Maka skor bertambah satu bagi regu pemain untuk setiap pemain yang berhasil dan permainan dimulai lagi dari awal. Sedangkan jika semua pemain berhasil dimatikan, maka terjadi pertukaran regu antara yang bermain dan berjaga. Batas waktu permainan ditentukan oleh kedua regu.

0 komentar:

Posting Komentar