PERMAINAN TRADISIONAL JAKARTA
Salah
satu permainan tradisional yang dimainkan masyarakat Betawi adalah
permainan kalengan. Permainan ini bisa ditemui di daerah Condet,
Kelurahan Batu Ampar, Jakarta Timur. Akan tetapi, tentu permainan ini
juga tidak hanya terdapat di Condet, namun di beberapa daerah lain juga.
Kalengan dimainkan oleh anak-anak usia 9-12 tahun, baik laki-laki
maupun perempuan sekurang-kurangnya dua orang.
Dahulunya,
permainan kalengan menggunakan potongan- potongan bambu bulat. Hal ini
ditujukan agar bambu dapat diletakkan dalam posisi berdiri. Namun
seiring berjalannya waktu, bambu bulat diganti dengan kaleng susu atau
biskuit. Permainan kalengan memiliki taruhan dalam bentuk biji melinjo
yang dimasukkan ke dalam kaleng. Penggunan biji melinjo sebagai taruhan
dikarenakan pada saat itu hampir setiap rumah di Condet memiliki pohon
melinjo. Adapun bentuk taruhan di daerah lain berbeda sesuai dengan
keadaan lingkungannya.
Permainan
kalengan dimainkan di tempat yang cukup luas atau di halaman rumah.
Anak-anak biasanya memainkannya pada saat siang hari. Setiap pemain
harus memiliki gaco. Setelah itu ditetapkan jumlah taruhannya
dan dimasukkan ke dalam kaleng. Jika pemain terdiri dari tiga orang,
maka ketiga pemain tersebut harus melemparkan gaco menjauhi kaleng. Setiap pemain harus melempar kaleng dari jarak yang telah ditentukan, dimulai dari pemain dengan gaco terjauh.
Pemain pertama harus berusaha melemparkan gaco ke
arah kaleng. Selain kena, kaleng tersebut juga harus jatuh. Sehingga
taruhan biji melinjo yang ada di dalamnya bisa menjadi milik pemain
tersebut. Jika pemain pertama tidak berhasil mengenai kaleng atau
berhasil mengenai kaleng namun kaleng tidak roboh, maka pemain pertama
dinyatakan mati dan dilanjutkan oleh pemain kedua. Ketika pemain kedua
ini berhasil merobohkan kaleng, maka taruhan menjadi miliknya dan
permainan pun selesai. Permainan dimulai dari awal lagi hingga semua
pemain memutuskan untuk mengakhiri permainan.
0 komentar:
Posting Komentar