PTPN XI
terletak di Jalan Merak No. 1, kelurahan Krembangan, kecamatan
Krembangan, Surabaya Jawa Timur. Luas lahan bangunan ini yaitu 6017 m².
Gedung PTPN XI ini
didirikan setelah pembongkaran gedung pertunjukkan/Schonwburg yang
merugi terus. Perencanaan dilakukan tahun 1910 oleh Biro Arsitektur Ed
Cuyper, Hulswit, dan Fermont. Gedung ini merupakan karya pertama mereka
dan gedung termegah di Surabaya pada waktu itu. Pembangunan gedung
selesai tahun 1921 dan diresmikan pada tanggal 18 April 1924.
Secara historis gedung PTPN XI pernah
digunakan untuk Markas Komando Tobu Jawa Butai (Markas Angkatan Darat
Jepang di Jawa Timur), dan dijadikan gedung senjata pada tanggal 30
September 1945 dan 1 Oktober 1945 diserbu pemuda Surabaya dalam aksi
pengambilalihan kekuasaan dan senjata Jepang untuk mempertahankan Negara
Republik Indonesia. Setelah dapat dikuasai, gedung ini menjadi Markas
Comando Militer Djawa Timur (CMDT) dan Kementerian Pertahanan di bawah
pimpinan Dr. Moestopo. Sementara itu senjata yang ada dibagikan kepada
BKR kota. BKR Karesidenan markas PRI dan dikirim keluar kota seperti
Djakarta Garue dan Tasikmalaya, ditempat ini juga merupakan tempat
perundingan kedua utusan Jendral Mallaby yaitu Kolonel Pugh dengan Dr.
Moestopo pada tanggal 15 Oktober 1945.
Konsultasi
pondasi dan strukturnya adalah Oltman seorang Ir. Kepala perusahaan SJS
(Semarang Joana Steamtram). Denah bangunan berbentuk U simetris terdiri
dari dua lantai dan ada ruang bawah tanah atau disebut ruang arsip,
dahulu tempat tahanan orang Belanda. Lantai satu terletak pada pondasi
yang tinggi sekitar 2 meter pintu masuk ruang utama melalui tangga yang
dilindung pagar kuningan. Lantai pada entracen hall ruang
tangga dan koridor terbuat dari marmer Belgia sedang lantai dari bagian
yang lain diimpor dari Belanda, pada ujungnya terdapat vitrun dengan
hiasan moral tentang kedatangan armada Cornelis de Hotman di Batam pada
tanggal 22 Juni 1956 hiasan ini didesain WOJ Neuwenkam.
Bentuk
bangunan dipengaruhi arsitektur candi khususnya kapital kolom dan
plengkung yang disangga berderet mengelilingi bangunan, pada lantai satu
dan dua dikelilingi gang yang berfungsi sebagai isolasi termis untuk
mengurangi sinar matahari secara langsung. Dekorasi merupakan perpaduan
antara tradisional dan India. Permukaan dinding luar dihiasi dengan Comice, molding dan detail kolom–kolom pada porch
yang dihias sulur–suluran yang mengacu pada candi menunjukkan gaya
campuran antara Belanda dan India. Pada dinding luar dihiasi Comice porch
terdapat jam dinding sangat besar tepat ujung atas depan. Setiap
ruangan mempunyai plafon tinggi, jendela model kupu tarung ukuran tinggi
137 cm dan lebar 282,5 cm dan ukuran pintu 225cm x 85,5cm, lebar 105cm
dan lebar keseluruhan 166cm. Hiasan detail plafon diimpor dari Belanda
sedang panel panel plafon terbuat dari kayu jati buatan lokal.
0 komentar:
Posting Komentar