Untuk keluar dari kesedihan dibutuhkan usaha, komitmen dan tekad yang
kuat. Hanya kita yang dapat menolong diri kita sendiri untuk keluar
dari kesedihan, bukan orang lain, bukan pula orang yang menyebabkan
kesedihan itu. Kesadaran itu harus muncul dari dalam diri kita sendiri,
perasaan untuk bangkit dari keterpurukan, perasaan untuk berbenah dan
kata cukup untuk semua kesedihan dan sakit hati yang dirasakan.
Hanya dengan mengatakan cukup dan niat untuk berbenah menjadi lebih baik, alam dan kehidupan akan mulai berproses dan mengerahkan segenap kekuatan untuk membantu kita bangkit dari kegelapan dan keterpurukan. Frekuensi niat kita akan bertemu dengan frekuensi alam yang senantiasa mengarah pada kebaikan dan hal-hal mulia. Kita harus mulai melepaskan dan memaafkan, melepaskan segala rasa sakit memaafkan segala kesalahan masa lalu baik kesalahan orang lain maupun kesalahan diri kita sendiri. Hanya ketika kita sudah memaafkan dan melepaskan, pintu-pintu gerbang kehidupan yang baru akan mulai terbuka.
Kehidupan yang baru penuh dengan pilihan-pilihan. Kita tidak tahu seberapa besar sebenarnya kemampuan dan kekuatan terpendam yang kita miliki, justru setelah melewati rasa sakit yang tidak tertahankan kita jadi tahu bahwa sebenarnya jiwa kita sangat kuat dan hati kita sangat luas. Seiring proses kita tidak menyangka bahwa kita yang dulunya sering emosi dan pemarah setelah melewati kesedihan mendalam menjadi orang yang sangat sabar, pemaaf dan penuh kebajikan. Kita yang dulu egois dan mementingkan diri sendiri sekarang menjadi seorang yang rendah hati dan lebih mengutamakan orang lain dalam kebaikan. Kita menjadi seseorang yang tulus membantu sesama, menjadi seseorang yang selalu mengutamakan kualitas-kualitas kebaikan yang ada di dalam diri. Seseorang yang Lebih memilih untuk tetap bersikap baik walaupun orang lain berbuat tidak baik terhadapnya, karena kita menyadari bahwa sikap kita ditentukan oleh diri kita sendiri, bukan perilaku orang lain.
Dan untuk mencapai hal-hal tersebut, sekali lagi dibutuhkan usaha, komitmen dan tekad yang kuat. Setiap perjalanan menuju masa depan yang lebih baik selalu diawali langkah pertama. Siapkanlah langkah pertama itu saat ini juga. Masa depan yang cerah sedang menunggumu.
Selalu ada hari baru, selalu ada harapan baru, selalu ada kesempatan baru baik untuk memperbaiki diri, berbenah, memikirkan kembali kehidupan kita ingin seperti apa dan bagaimana kita menjalaninya.Mungkin cara berpikir kita yang salah, mungkin terlalu banyak hal negatif yang sering kita pikirkan, membayangkan yang tidak-tidak tentang masa depan. Inilah yang mengacaukan segalanya, kita tidak tahu masa depan akan seperti apa, tapi setidaknya kita memiliki kebebasan untuk memikirkan masa depan secerah-cerahnya.
Hanya dengan mengatakan cukup dan niat untuk berbenah menjadi lebih baik, alam dan kehidupan akan mulai berproses dan mengerahkan segenap kekuatan untuk membantu kita bangkit dari kegelapan dan keterpurukan. Frekuensi niat kita akan bertemu dengan frekuensi alam yang senantiasa mengarah pada kebaikan dan hal-hal mulia. Kita harus mulai melepaskan dan memaafkan, melepaskan segala rasa sakit memaafkan segala kesalahan masa lalu baik kesalahan orang lain maupun kesalahan diri kita sendiri. Hanya ketika kita sudah memaafkan dan melepaskan, pintu-pintu gerbang kehidupan yang baru akan mulai terbuka.
Kehidupan yang baru penuh dengan pilihan-pilihan. Kita tidak tahu seberapa besar sebenarnya kemampuan dan kekuatan terpendam yang kita miliki, justru setelah melewati rasa sakit yang tidak tertahankan kita jadi tahu bahwa sebenarnya jiwa kita sangat kuat dan hati kita sangat luas. Seiring proses kita tidak menyangka bahwa kita yang dulunya sering emosi dan pemarah setelah melewati kesedihan mendalam menjadi orang yang sangat sabar, pemaaf dan penuh kebajikan. Kita yang dulu egois dan mementingkan diri sendiri sekarang menjadi seorang yang rendah hati dan lebih mengutamakan orang lain dalam kebaikan. Kita menjadi seseorang yang tulus membantu sesama, menjadi seseorang yang selalu mengutamakan kualitas-kualitas kebaikan yang ada di dalam diri. Seseorang yang Lebih memilih untuk tetap bersikap baik walaupun orang lain berbuat tidak baik terhadapnya, karena kita menyadari bahwa sikap kita ditentukan oleh diri kita sendiri, bukan perilaku orang lain.
Dan untuk mencapai hal-hal tersebut, sekali lagi dibutuhkan usaha, komitmen dan tekad yang kuat. Setiap perjalanan menuju masa depan yang lebih baik selalu diawali langkah pertama. Siapkanlah langkah pertama itu saat ini juga. Masa depan yang cerah sedang menunggumu.
Selalu ada hari baru, selalu ada harapan baru, selalu ada kesempatan baru baik untuk memperbaiki diri, berbenah, memikirkan kembali kehidupan kita ingin seperti apa dan bagaimana kita menjalaninya.Mungkin cara berpikir kita yang salah, mungkin terlalu banyak hal negatif yang sering kita pikirkan, membayangkan yang tidak-tidak tentang masa depan. Inilah yang mengacaukan segalanya, kita tidak tahu masa depan akan seperti apa, tapi setidaknya kita memiliki kebebasan untuk memikirkan masa depan secerah-cerahnya.
0 komentar:
Posting Komentar