Ketika dirimu duduk termenung memandang pepohonan yang begitu rindang,
sadarkah bahwa sebenarnya dirimu sedang memandang alam semesta yang
begitu luas? dalam sebatang pohon yang berdiri tegak memandang dirimu
yang sedang termenung, ia menyampaikan getaran-getaran kehidupan yang
sanggup membuat pemikiranmu melayang jauh melampui apa yang ada di
balik pepohonan itu.
Pepohonan itu hidup, seperti halnya tokoh pohon raksasa yang hidup pada Kisah Lord of The Rings ataupun juga pada kisah The Chronicles of Narnia. Ia hidup dan memberikan kisahnya kepada mereka yang senantiasa terbuka hati dan pikirannya untuk mau mendengarkan dan melihat kisah mereka. Perhatikanlah ketika dirimu menanam tanaman, berilah ia perhatian, berilah ia kehangatan maka tanaman itupun akan tumbuh menjadi subur dan memberikan yang terbaik yang bisa dia miliki kepada mereka yang merawatnya. Ia akan memberikan bunga, buah, keharuman dan keindahan.
Seperti kita juga yang mau merawat jiwa kita yang ada di dalam diri kita. Jiwa yang awalnya hanya berupa benih kecil yang tertidur puluhan ribu tahun ini, bila dirawat dengan kebaikan, dirawat dengan kasih sayang dan kehangatan, maka jiwa-jiwa ini akan terbangun dan mulai bertumbuh melesat mencapai potensi tertinggi yang dapat dicapainya. Tidak ada batasan bagi jiwa manusia, bahkan langit tertinggipun dapat dilampaui oleh jiwa yang terbangkitkan.
Jiwa yang terbangkitkan tidak hanya akan tumbuh melesat ke arah cahaya, iapun juga memberikan keteduhan kepada mereka yang berteduh dibawah rindangnya cabang-cabang wawasan pengetahuan. Setiap orang akan merasakan kesejukan, kedamaian dan ketenangan ketika berada dekat dengan pepohonan yang tumbuh rindang. Sesekali mereka akan dapat melihat keindahan alami yang bersemi dari bunga yang mucul dibalik rindangnya daun pengetahuan.
Bunga jiwa yang sudah bertumbuh ibarat matahari yang terbit di pagi hari, seperti kedamaian dan kehangatan yang bersemi di dalam hati. Seperti bunga kamboja ia tumbuh untuk persembahan. Seperti bunga Cempaka memiliki misi menebarkan wewangian, walaupun dibuang dan diinjak akan senantiasa menebarkan keharuman. Bunga lily berkembang tiap pagi dan di akhir hari dia akan layu dan mati, ia hidup hanya untuk memberikan keindahan walaupun terkadang tidak ada yang memperhatikan. Dan terakhir adalah bunga anggrek, hanya dibutuhkan sedikit air untuk memberikan keindahan dan keharuman kepada dunia.
Bunga-bunga ini adalah sekeranjang matahari yang ada di dalam hati kita, yang senantiasa kita bawa untuk mencerahkan hidup kita, kemanapun kita pergi dan musim apapun yang datang, kita sanggup untuk mencerahkan hari-hari kita dari dalam diri kita sendiri.
saat hatimu hening dan sunyi,
kekuatan alami yang ada di dalam diri akan mulai bermunculan
bercahaya menyejukkan hati seperti bulan di malam hari.
Cahaya ini akan mencerahkan hidupmu dari dalam.
Seperti pepatah kuno,
Kita akan akan menghasilkan buah, tak peduli apapun musim yang yang kita hadapi. Jika alam semesta mengenal beberapa musim, begitu juga dalam kehidupan kita. Terkadang kita mengalami musim semi yang begitu indah, lain kali berganti menjadi musim panas dan kering yang menyiksa. Apapun musim yang datang, setiap buah pikiran kita yang terwujud dalam perkataan dan perbuatan akan senantiasa menghasilkan buah. Utamakanlah buat yang baik, karena buah yang baik menentukan kualitas hidupmu yang penuh berkah dan anugerah. Kitalah yang menentukan buah apa yang kelak akan kita hasilkan.
Pepohonan itu hidup, seperti halnya tokoh pohon raksasa yang hidup pada Kisah Lord of The Rings ataupun juga pada kisah The Chronicles of Narnia. Ia hidup dan memberikan kisahnya kepada mereka yang senantiasa terbuka hati dan pikirannya untuk mau mendengarkan dan melihat kisah mereka. Perhatikanlah ketika dirimu menanam tanaman, berilah ia perhatian, berilah ia kehangatan maka tanaman itupun akan tumbuh menjadi subur dan memberikan yang terbaik yang bisa dia miliki kepada mereka yang merawatnya. Ia akan memberikan bunga, buah, keharuman dan keindahan.
Seperti kita juga yang mau merawat jiwa kita yang ada di dalam diri kita. Jiwa yang awalnya hanya berupa benih kecil yang tertidur puluhan ribu tahun ini, bila dirawat dengan kebaikan, dirawat dengan kasih sayang dan kehangatan, maka jiwa-jiwa ini akan terbangun dan mulai bertumbuh melesat mencapai potensi tertinggi yang dapat dicapainya. Tidak ada batasan bagi jiwa manusia, bahkan langit tertinggipun dapat dilampaui oleh jiwa yang terbangkitkan.
Jiwa yang terbangkitkan tidak hanya akan tumbuh melesat ke arah cahaya, iapun juga memberikan keteduhan kepada mereka yang berteduh dibawah rindangnya cabang-cabang wawasan pengetahuan. Setiap orang akan merasakan kesejukan, kedamaian dan ketenangan ketika berada dekat dengan pepohonan yang tumbuh rindang. Sesekali mereka akan dapat melihat keindahan alami yang bersemi dari bunga yang mucul dibalik rindangnya daun pengetahuan.
Bunga jiwa yang sudah bertumbuh ibarat matahari yang terbit di pagi hari, seperti kedamaian dan kehangatan yang bersemi di dalam hati. Seperti bunga kamboja ia tumbuh untuk persembahan. Seperti bunga Cempaka memiliki misi menebarkan wewangian, walaupun dibuang dan diinjak akan senantiasa menebarkan keharuman. Bunga lily berkembang tiap pagi dan di akhir hari dia akan layu dan mati, ia hidup hanya untuk memberikan keindahan walaupun terkadang tidak ada yang memperhatikan. Dan terakhir adalah bunga anggrek, hanya dibutuhkan sedikit air untuk memberikan keindahan dan keharuman kepada dunia.
Bunga-bunga ini adalah sekeranjang matahari yang ada di dalam hati kita, yang senantiasa kita bawa untuk mencerahkan hidup kita, kemanapun kita pergi dan musim apapun yang datang, kita sanggup untuk mencerahkan hari-hari kita dari dalam diri kita sendiri.
saat hatimu hening dan sunyi,
kekuatan alami yang ada di dalam diri akan mulai bermunculan
bercahaya menyejukkan hati seperti bulan di malam hari.
Cahaya ini akan mencerahkan hidupmu dari dalam.
Seperti pepatah kuno,
"Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik,
dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.'"
Kita akan akan menghasilkan buah, tak peduli apapun musim yang yang kita hadapi. Jika alam semesta mengenal beberapa musim, begitu juga dalam kehidupan kita. Terkadang kita mengalami musim semi yang begitu indah, lain kali berganti menjadi musim panas dan kering yang menyiksa. Apapun musim yang datang, setiap buah pikiran kita yang terwujud dalam perkataan dan perbuatan akan senantiasa menghasilkan buah. Utamakanlah buat yang baik, karena buah yang baik menentukan kualitas hidupmu yang penuh berkah dan anugerah. Kitalah yang menentukan buah apa yang kelak akan kita hasilkan.
0 komentar:
Posting Komentar