Senin, 08 Desember 2014

Tongkonan Buntu Pune Toraja Utara

buntu-pune-2_1410853726.jpg
Tongkonan Buntu Pune Toraja Utara
Kata “Buntu Pune” diambil dari kata ‘buntu’ yang berarti “bukit”, sedang ‘pune’ adalah sejenis tanaman pakis tiang (alxophila). Karena banyaknya pune yang tumbuh di bukit itu, maka diberilah nama Buntu PuneSejarah Buntu Pune sendiri masih memiliki kaitan secara langsung dengan Ke’te’ Kesu’. Pemukiman Buntu Pune dibangun pertama kali pada tahun 1880 oleh Siambe’ Pong Maramba’, salah satu pimpinan atau bangsawan yang berpengaruh Di Toraja pada tahun 1880-1916.
Selain sebagai salah satu kediaman Siambe’ Pong Maramba’ beserta keluarga dan para pengawalnya, lokasi ini pun dijadikan sebagai benteng pertahanan dan tempat pengintaian dari jarak jauh. Hal ini didukung oleh situasi alam sekitar Buntu Pune yang di bagian baratnya terdapat bukit-bukit karst yang puncaknya bisa digunakan untuk membangun tempat pengintaian yang berlapis-lapis, lerengnya digunakan sebagai benteng pertahanan (benteng Kaluku Buntu Pune) serta dinding-dinding batu dan kaki bukit sebagai lokasi pekuburan leluhur.
Di Buntu Pune terdapat dua jenis tongkonan, yaitu Tongkonan Kamiri di sebelah Barat dan Tongkonan Kalulu sebelah Timur, masing-masing didirikan oleh Ne’ Puyo dan Sanda Tudang. Tongkonan Kamiri diberi status Tongkonan Pa’buntuan Sugi’. Tongkonan ini tidak memegang jabatan kaparengngesan tetapi mendapat status khusus sebagai ditarekan kande karena dianggap berjasa, berani, pintar, kaya, bangsawan dan sungguh memberi rasa aman terhadap masyarakat dalam mempertahankan daerahnya dari serangan musuh.


Area pekuburan (liang) Tongkonan Buntu Pune

0 komentar:

Posting Komentar