Benteng Kroonprins Hendrik terletak
di dalam kompleks rumah sakit TNI Angkatan Laut kota Tanjungpinang.
Dibangun pada tahun 1824 oleh Letnan Zeni Schonermark, peresmian
penggunaannya dimulai pada tahun 1825. Sejak saat itu, Benteng Kroonprins Hendrik tetap berfungsi sebagai layaknya benteng pertahanan sejak dari Belanda, Jepang, hingga Indonesia.
Benteng Kroonprins Hendrik dibangun
di atas sebuah bukit kecil yang tingginya sekitar 190 kaki di atas
permukaan laut pada koordinat 0°55’63” LU dan 104°26’35” BT. Bahan baku
utama untuk membangun benteng ini adalah batu laterit yang khusus
didatangkan dari Melaka. Melihat lokasinya, pembangunan benteng ini
dimaksudkan untuk menahan serangan yang datang dari arah laut. Letaknya
di sebelah selatan muara sungai Riau berhadapan dengan Pulau Penyengat.
Bentuk
denah tidak beraturan, namun secara umum bentuknya empat persegi
panjang membujur arah Barat-Timur dengan ukuran panjang sekitar 120m dan
lebar sekitar 60m. Pada dinding utara di bagian tengah terdapat bagian
yang menonjol berbentuk setengah lingkaran. Dulunya mungkin mempunyai
empat bastion, tetapi sekarang tinggal dua yang masih utuh. Bastion yang
masih utuh terletak di sudut barat laut dan sudut barat daya. Pada
dinding selatan, juga terdapat tonjolan yang mirip dengan tonjolan
bastion. Tonjolan ini bentuk denahnya setengah bentuk denah bastion.
0 komentar:
Posting Komentar