Candi Sewu, karya cerdas bangsa Indonesia
Sebelumnya
bangsa Indonesia hanya mengenal bangunan kayu. Pengaruh India telah
membuat bangsa Indonesia pada abad IX Masehi memeras kecerdasannya untuk
mengolah bangunan batu. Pekerjaan yang maha sulit, karena keluar dari
kebiasaan, tetapi mereka mampu.
Bangunan
candi, bagaimana bisa berdiri kokoh, Untuk bangunan kayu stabilitas
struktur bangunan terletak pada ikatan antara komponen satu dengan
lainnya, sedangkan batu stabilitasnya justru terletak pada beban
beratnya. Pada candi Sewu terdapat 9 bangunan yang
harus disatukan menjadi kuat dan stabil melalui pembebanan. Jawabnya
adalah menggunakan system sungkup dan pen.
Pen panjang yang mengunci batu di
atasnya. Pen ini digunakan salah satunya
pada bagian sisi genta kaki candi
atasnya. Pen ini digunakan salah satunya
pada bagian sisi genta kaki candi
Pen lepas ekor burung, dibuat dari batu
pipih dan rata. Pen ini dipasang pada
lubang yang berbentuk sama dengan pennya.
Dengan cara ini kedua batu akan terkunci
dan sulit bergerak
pipih dan rata. Pen ini dipasang pada
lubang yang berbentuk sama dengan pennya.
Dengan cara ini kedua batu akan terkunci
dan sulit bergerak
Karya
arsitektur besar pertama. Abad IX Masehi bangsa Indonesia telah mampu
membuat bangunan batu dengan ukuran besar yang pertama dengan ukuran
tinggi 29,8 m, panjang, dan lebar 28,9 m. Tidak hanya besar tapi juga
indah dan berwibawa. Kesan tinggi dan ramping diciptakan dengan
memperbanyak stupa-stupa atap yang runcing. Kewibawaan dan kebesarannya
ditimbulkan dari empat penampil dan bilik yang membentuk radial.
0 komentar:
Posting Komentar