KESUSASTRAAN MELAYU - Kesusastraan Sriwijaya (620-1200) Dalam
bagian ini dibicarakan peranan Sriwijaya sebagai pusat kebudayaan dan
kesusastraan Melayu tertua dengan kebudayaan Melayu-Hindu-Buddha.
Disinilah orang Melayu berkenalan dengan kesusastraan Hindu-Buddha dan
mulai mengungkapkan tulisan untuk bahasa Melayu. Kesusastraan agama pada
zaman itu tertulis dalam bahasa Sansekerta dengan penjelasan-penjelasan
dalam bahasa Melayu Kuno. Pada
masa ini telah ada buku panduan untuk belajar bahasa Sansekerta dalam
bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti lahir dalam bahasa Melayu Kuno.
Bahasa prasasti adalah bahasa resmi, sedangkan bahasa kesusastraan alaha
bahasa bahasa antara bahasa resmi dan bahasa cakapan. Dari
prasasti-prasasti ini terkesan adanya undang-undang dan pencatatan
sejarah dalam bahasa Melayu Kuno. Kesusastraan
dalam bahasa Melayu Kuno pada mulanya merupakan paraphrase dari karya
Sansekerta untuk resitasi dengan metrum bahasa berirama. Bahasa berirama
mempengaruhi kesusastraan Melayu hingga hari ini, terutama kesusastraan
Minagkabau dan andai-andai atau te-timbai di Sumatera Selatan.
Bagian-bagian dari cerita pelipur lara juga menggunakan bahasa berirama.
Belles-letters lahir dari cerita-cerita asal –usul, kepercayaan rakyat,
dan legenda-legenda lisan (Iskandar, 1996:1-35).
Curhat Pendek - Itu Susu?
-
Ketika kamu memiliki banyak pengalaman, melihat banyak hal yang terjadi di
dunia maka biasanya semakin sulit kamu untuk terkejut pada sesuatu yang
tida...
0 komentar:
Posting Komentar