Jumat, 12 Desember 2014

Kesusastraan Sriwijaya


KESUSASTRAAN MELAYU - Kesusastraan Sriwijaya (620-1200)
Dalam bagian ini dibicarakan peranan Sriwijaya sebagai pusat kebudayaan dan kesusastraan Melayu tertua dengan kebudayaan Melayu-Hindu-Buddha. Disinilah orang Melayu berkenalan dengan kesusastraan Hindu-Buddha dan mulai mengungkapkan tulisan untuk bahasa Melayu. Kesusastraan agama pada zaman itu tertulis dalam bahasa Sansekerta dengan penjelasan-penjelasan dalam bahasa Melayu Kuno.
Pada masa ini telah ada buku panduan untuk belajar bahasa Sansekerta dalam bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti lahir dalam bahasa Melayu Kuno. Bahasa prasasti adalah bahasa resmi, sedangkan bahasa kesusastraan alaha bahasa bahasa antara bahasa resmi dan bahasa cakapan. Dari prasasti-prasasti ini terkesan adanya undang-undang dan pencatatan sejarah dalam bahasa Melayu Kuno.
Kesusastraan dalam bahasa Melayu Kuno pada mulanya merupakan paraphrase dari karya Sansekerta untuk resitasi dengan metrum bahasa berirama. Bahasa berirama mempengaruhi kesusastraan Melayu hingga hari ini, terutama kesusastraan Minagkabau dan andai-andai atau te-timbai di Sumatera Selatan. Bagian-bagian dari cerita pelipur lara juga menggunakan bahasa berirama. Belles-letters lahir dari cerita-cerita asal –usul, kepercayaan rakyat, dan legenda-legenda lisan (Iskandar, 1996:1-35).

0 komentar:

Posting Komentar